Kamis, 18 Agustus 2011

Penangkaran Burung Melalui Pemeliharaan

KHOIRUNISA' AYU YULIASIH
AKRAB - Ahmad Yusuf tampak akrab dengan burung elang miliknya.

Penangkaran Burung Melalui Pemeliharaan

PEKALONGAN - Keindahan burung menjadi ketertarikan tersendiri bagi sebagian orang. Baik dari segi suara, warna bulu, hingga bentuknya yang indah lainnya. Namun begitu, manusia perlu juga melakukan penangkaran dengan cara memeliharanya dengan baik.
Demikian dikatakan Ahmad Yusuf yang beralamat di Banyurip Alit Gang 3B Nomor 298 saat ditemui Radar, Jumat (15/7) di taman bacaan 'Kompak' sebelah rumahnya.
Dirinya yang memelihara beberapa jenis burung itu sebagai sarana usaha penangkaran burung. Yusuf mengatakan jika usaha penangkarannya berawal dari bentuk kecintaannya terhadap sesama makhluk hidup. "Saya hobi burung itu awalnya sebagai bentuk kecintaan terhadap sesama makhluk hidup, sehingga timbul rasa ingin memelihara makhluk ciptaan Tuhan. Saya ingin mengembangkan penangkaran itu melalui pemeliharaan. Saya merasa sudah semakin langka karena diburu," ujarnya.
Ditambahkannya, jika burung peliharaannya itu ada beberapa macam. Ada jalak, cucak ijo, anis kembang, merpati, perkuter, deruk, merpati, kepodang, poksai, gagak, elang jawa, elang putih, beo hingga garuda.
"Saya itu memelihara beberapa macam burung dengan kisaran harga yang berbeda-beda. Untuk harga sendiri itu bervariasi. Harga jalak berkisar antara 100 ribu hingga 10 juta. Anis kembang berkisar antara 350 ribu sampai 10 juta. Kalau elang sudah ditawar sejodoh itu 10 juta. Beo sendiri berkisar mulai 2 jutaan. Deruk berkisar mulai 50 ribu. Sedangkan jalak berkisar 500 ribu. Poksai itu berkisar 300 ribu. Perkuter (perkutut lokal dengan tali pancuran) itu sekitar 500 ribu," bebernya.
Lanjutnya, dia mengalami pahit manis selama menekuni hobi tersebut. "Saya itu mengalami banyak pahit manis menekuni hobi burung. Hal itu dikarenakan harus rutin merawat pagi dan sore hari. Apalagi sudah banyak yang mati. Ya hampir ratusan. Yang bikin repot itu kan harus memandikan. Kemudian menyemprotkan antara pukul 07.00 sampai 08.00. Setelah itu dikeringkan kurang lebih setengah jam. Lalu juga memberikan pakan sesuai jadwal. Kalau kroto itu 3 kali dalam seminggu. Sedangkan untuk jangkrik itu sebagai cemilan. Buah-buahan seperti pisang, pepaya dan lain-lain itu untuk suplemen. Khusus untuk elang diberi makan daging," tuturnya.
Sambungnya jika pengobatan dengan tradisional. "Saya melakukan pengobatan dengan tradisional. Juga diberikan air infus. Air infus tersebut ternyata itu dari sari-sarian buah. Air itu didapatkan dari bekas pakai," katanya.
Menurutnya, burung jangan hanya digunakan untuk kepentingan bisnis belaka agar tidak mengalami kepunahan. Para pecinta burung juga harus berusaha untuk melakukan pengembangbiakan sehingga keseimbangan alam akan terjaga.
"Saya mengharapkan agar satwa khususnya burung tak hanya digunakan sebagai bisnis belaka. Jadi jangan hanya sekadar bisnis, tapi harus diimbangi dengan penangkaran agar ekosistem tetap seimbang," pungkasnya. (ap1/ap2)

Burung Jadi Sarana Hiburan

KHAMDANAH MAULIDAH
DEKAT - Saifudin terlihat sangat dekat dengan burung miliknya.

Burung Jadi Sarana Hiburan

PEKALONGAN - Banyak orang memiliki hobi memelihara burung. Seperti salah satunya, Saifudin yang beralamat di Jalan Prisma I Nomor 26. Menurutnya, hobinya memelihara burung hanya sebagai sarana hiburan. "Saya memelihara burung itu sebagai sarana hiburan," katanya saat ditemui Radar di kediamannya, Kamis (14/7).
Dia mengatakan, jika dia sudah lama menekuni hobi burung khususnya burung kicauan, sejak tahun 2009 yang lalu. "Saya itu sudah lama menekuni hobi burung khususnya burung kicau. Ya sekitar dari 2 tahun. Saya memelihara itu untuk mengisi kesibukan disamping kerjaan, sehingga saya tak pernah mengikutsertakan lomba. Burung yang saya pelihara itu cucak hijau, wemby, murai batu dan pentet. Itu semua merupakan jenis burung kicau," ujarnya.
Ditambahkannya, yang menarik dari kicauannya itu adalah suaranya. Semakin rajin dia berbunyai, maka dia akan semakin bagus dan tentu saja harganya akan tinggi.
"Burung kicau itu yang menarik itu dari kicauannya. Jika semakin kicau maka semakin bagus. Kemudian perpaduan warna yang unik. Lalu juga bulunya rapi. Nih kalau dengerin kicauannya itu jadi fresh kembali," tutur suami dari Nurhayati itu.
Kedepannya dia berencana akan mengikutsertakan burung kesayangannya dalam lomba. "Saya itu ingin kedepannya dapat mengikutsertakan dalam lomba. Namun itu saya agak sedikit lelah karena harus menitipkan ke tetangga jika pergi ke luar kota. Selain itu juga tiap pagi biasanya membersihkan kandang, memandikan burung, memberi pakan pagi dan sore. Makanan yang diberikan itu pisang, jangkrik dan kroto," kata pria kelahiran Pekalongan. (ap1/ap2)

Latpres Batang Berkembang, Seru

DALAL MUSLIMIN
JURI - Para Juri sedang melakukan penilaian burung peserta Latpres, Minggu (10/7).

Latpres Batang Berkembang, Seru
*Ajang Prestasi, Transaksi dan Asah Calon Juara.

BATANG - Gelaran Latihan Prestasi (Latpres) Batang Berkembang 2011 berlangsung seru. Lomba yang digelar di Lapangan Baru dan Pasar Burung Sambong Baru, Minggu (10/7) lalu itu, dalam rangka meramaikan juga menghidupkan lapangan baru yang dinamakan Batang Berkembang.

Abdul Sholeh, Ketua Pelaksana menuturkan, ini adalah event kedua setelah latber yang diadakan pertama kali disini. Peserta dalam event kedua ini semakin banyak dari latber bulan Juni kemarin, ini bisa jadi barometer kami bahwa para kicau mania di wilayah Pekalongan dan sekitarnya butuh wadah yang kontinuitas yaitu event lomba berlangsung rutin terus.

Selain latpres pihaknya juga menggelar latihan rutin setiap Sabtu pukul 14.00. "Ini untuk memajukan pasar burung, biar tambah semangat pedagangnya," ujarnya. Dikatakan, pihaknya berterima kasih atas dukungan segenap peserta latpres, dari Batang, Pekalongan dan sekitarnya, serta mohon maaf jika ada yang kurang berkenan dalam penyambutannya.

Sementara, latpres itu terbagi dalam beberapa kelas, seperti mega bintang, bintang, dan favorit. Dengan menyediakan hadiah yang menarik serta aneka doorprize menarik, seperti jam dinding, jaket, hingga sangkar burung yang menarik. Penilaian latpres kali ini mendatangkan juri nasional bersertifikat. Tentu saja, itu membuat peserta begitu bersemangat mensuport burung kesayangannya agar bernyanyi dan menjadi jawara latpres. Baik peserta yang membawa anis merah, cucak ijo, kacer, murai batu, pentet, maupun cucak jenggot dan lainnya.

Gelaran latpres itu tentunya menjadi pertanda, jika para pecinta burung semakin meningkat dan penuh semangat untuk melombakan burung kesayangannya. Bila menjadi juara, tentu burung akan memiliki nilai jual yang tinggi pula. (dal)

Daftar Nama Pemenang

Kelas Mega Bintang
Anis Merah
1. 17-Petir Pemalang
2. 19-Torpedo Batang
3. 33-Sabila Pekalongan

Cucak Ijo
1. 32-Doser Pekalongan
2. 17-Fortuna Batang
3. 10-Ronggeng Semarang
4. 24-Manis Jaya Limpung

Kacer Hitam
1. 6-Betanizer Batang
2. 13-Cristiano Ronaldo Pekalongan
3. 5-Elin Weleri
4. 17-Nabil Pekalongan
5. 12-Kramat Sobowangu LBC

Murai
1. 26
2. 33-Mobidick
3. 39-Mazarot Pekalongan
4. 38-Singa Hitam

Pentet
1. 31-Fantastik Semarang
2. 24-Predator Semarang
3. 30-Mesi Weleri
4. 26-Hitler Semarang

Cucak Jenggot
1. 10-Sniper Semarang
2. 24-Briliant Pekalongan
3. 20-Naga
4. 26-Marabunta Plelen


Kelas Bintang
Anis Merah
1. 26-Raja Mas Pekalongan
2. 24-Marsela Bandar

Cucak Ijo
1. 13-Fortuner
2. 37-Doser Pekalongan
3. 24-Bayonet
4. 23-Joko Tembak Manis Jaya

Murai
1. 24-Mobidick
2. 26-Aktor Semarang

Kacer
1. 32-Ronaldo
2. 27-Erlin Weleri
3. 17-Nabil Pekalongan

Pentet
1. 31-Fantastik Semarang
2. 27-Mesi weleri
3. 23-Hitler Semarang
4. 19-Speeddtronik Semarang

Tledekan
1. 16-Halilintar Semarang
2. 26-Tragedi Pekalongan
3. 18-Temon Pekalongan
4. 19-

Lovebird
1. 25-
2. 26-Karisma

Kenari
1. 17-

Cucak Jenggot
1. 24-Sniper Semarang
2. 18-Bajak Laut Pekalongan
3. 19-Top Speed Semarang
4. 26-Turonggo Weleri

Kelas Favorit
Ciblek
1. 18-Marabunta Semarang
2. 17-Malvias Gringsing
3. 11-Raja Master Semarang

Colibri
1. 10-Starter Semarang

Trucuk
1. 17-Joger Warungasem
2. 23-Dira Bandar

Kesenangan Tak Bisa Dibeli dengan Uang

KHOIRUNISA' AYU YULIASIH
AKRAB - Herman Barlianto tampak akrab dengan burung miliknya

Kesenangan Tak Bisa Dibeli dengan Uang

PEKALONGAN - Memang kalau sudah hobi sulit untuk ditinggalkan, karena hobi adalah kesenangan. Seperti halnya yang dilakukan Herman Barlianto yang beralamat di Sampangan gang 9 nomor 7 yang hobi memelihara burung merpati. Mulai dari balap, tinggian dan kolongan.
Ditemui Radar, Jumat (22/7) dirumahnya, dituturkan dirinya memelihara burung hanya sekadar kesenangan karena bisa berkumpul sama teman-teman. Tak ada kepikiran dapat juara dalam lomba. Dia mengatakan jika dirinya tak kepikiran mengikutsertakan lomba. "Saya itu tak ada kepikiran mengikutsertakan lomba karena hanya sekadar kesenangan bisa kumpul sama teman-teman. Saya sih pernah ikut lomba. Tapi cuma ikut-ikut saja. Nah kesenangan dari burung itu ya dari terbangnya. Pasti yang keras dan cepat," katanya.
Disebutkan, burung kesayangannya juga rentan terhadap penyakit. Seperti pilek. "Penyakit burung itu biasanya pilek dan nular," imbuhnya. Sementara itu penyakit bisa ditanggulangi dengan beberapa obat seperti tetraclor, cacing excitor dan masih banyak lagi.
Dia menambahkan, jika dirinya tak terlalu kepikiran uang karena kesenangan. "Saya itu tak terlalu kepikiran uang karena kesenangan. Maka dari itu dari segi pakan pun tak terlalu terasa beban walaupun harga pakan sekarang kan cukup tinggi. Pakan biasanya beras merah, jagung dan kacang hijau. Sedangkan harga jagung sendiri kan 1 kg sekitar 9 ribu. Tapi terkadang juga diberi poor," ucapnya.
Lanjutnya, dirinya mengaku jika dulu awal memelihara hanya satu jodoh namun berkembang. "Dulu itu saya awalnya hanya membeli satu jodoh. Lama kelamaan berkembang. Namun tidak untuk dibeli, disini itu ada merpati balap, kolong, tinggian. Untuk burung tinggian, penanganannya tidak sama persis dengan yang lain," tambahnya.
Perawatan merpati, lanjutnya, cukup banyak. Dimulai saat merpati mulai ngerami telur dan nyabut telur. Kemudian bila sudah menetas menjadi burung dewasa, burung dijemur lalu dimandikan dan kandangnya dibersihkan. "Lain halnya dengan merpati tinggian, hanya diumbar atau dilepas saja," bebernya.
Sementara, jika burung yang berkualitas ada kriteria tersendiri. "Nah burung yang bagus itu memiliki kriteria tersendiri. Mulai dari tinggian itu ya biasanya dilihat dari jarak terbangnya sekitar 5 kilometer. Terus turunnya ditengah diatas kepala. Sedangkan balap itu yang kencang tapi terbangnya tak terlalu rendah. Kolongan sendiri itu termasuk merpati tinggian namun tak terlalu tinggi," pungkasnya. (ap1/ap2)

Saskia BF Makin Kokoh

DALAL MUSLIMIN
PERKUTUT - Andi Fahrurozi ST, pemilik Saskia BF saat berada dilokasi kandang perkututnya.

Saskia BF Makin Kokoh

PEKALONGAN - Saskia Bird Farm (BF) yang berdiri sejak 1991 itu, kini semakin kokoh berdiri. Dimulai dari hobi burung perkututnya sejak SMA itu, kini Saskia BF memiliki materi kandang yang oke punya.
Demikian dituturkan Andi Fahrurozi ST, pemilik Saskia BF saat Radar berkunjung ke rumahnya di Gang Pembangunan Nomor 1 Jalan Urip Sumoharjo Kota Pekalongan. "BF ini buka sejak SMA dulu sebenanrnya, namun mulai fokus sejak lulus kuliah dari Universitas Pasundan Bandung," ungkap suami dari Khaerunnisa Amd Kes, yang bertugas di Puskesmas Kedungwuni bagian analisis.
Andi yang dikaruniai anak dua, Saskia (5) dan M Arjuna (2,5), memilih nama pewayangan untuk memberikan nama pada kandangnya, sehingga akan mudah untuk dikenali. Terpampang nama mulai dari Antareja, Yudistira, Arjuna, Bima, Sadewa hingga Nakula. Kenapa wayang, karena sang empunya memang suka dengan tokoh pewayangan, sampa-sampai anak keduanya juga diberi nama Arjuna.
Saskia BF memiliki materi kandang kualitas import, seperti KPP, DHY, TL, AD, Manila, dan Makita, yang harganya bisa mencapai jutaan rupiah. Namun begitu, menurutnya semua perkutut adalah sama ketika di kandang, "Semua sama di kandang, anakan juga tidak tentu, tergantung faktor keberuntungan saja ketika berternak," lanjutnya.
Bicara rezeki memang sendiri-sendiri alias sudah ada yang ngatur. Akan tetapi, dirinya pernah rekor menjual perkutut hingga harga Rp 50 jutaan ke Bandung. Yakni dari indukan Makita vs Makita. "Rezeki sendiri-sendiri, materi bagus belum tentu anakan bagus," imbuhnya.
Dalam waktu dekat, dia akan boyongan pindah rumah ke Jalan Singosari. Disana dia akan membawa semua perkutut dan kandangnya ke lokasi rumah barunya, begitu sudah selesai terbangun.
Andi yang merupakan anggota dari P3SI Korda Pekalongan berharap, agar korda akan semakin rukun dan semakin maju kedepannya. "Anggota rukun, lomba digiatkan agar pemula-pemula ramai. Otomatis pemula banyak, perkutut juga akan laris," pungkasnya. (dal)

Awali Ternak dengan Hobi

KHOIRUNISA' AYU YULIASIH
AKRAB - Sulis terlihat akrab dengan burung miliknya.

Awali Ternak dengan Hobi

NGAWI - Sekarang banyak peternak ayam yang bermunculan. Salah satunya Sulis, yang beralamat di Sidolaju RT 01 RW 09 nomor 16 Kecamatan Widodaren Kabupaten Ngawi. Dia memulai ternak berawal dari hobinya.
Sulis, mengatakan jika dirinya mengawali ternak ayam itu dari hobi. "Saya itu mengawali beternak ayam dari hobi. Hobi itu sejak kecil. Namun beternak itu sejak tahun 1990. Beternak itu dikarenakan tuntutan ekonomi. Apalagi saya kan hanya orang yang hidup di desa," kata suami dari Nur Aini.
Ditambahkan, untuk harga berbeda antara anakan dengan indukan. "Untuk harga sendiri itu berbeda antara anakan dengan induk. Saya kan beternak ayam bangkok. Kalau umur 7 hari sekitar 8 sampai Rp 140 ribu. Sedangkan untuk indukan berkisar Rp 150 hingga Rp 250 ribu. Itu baru yang biasa saja. Belum yang dipakai untuk aduan. Mungkin kalau dipakai untuk aduan bisa lebih tinggi," ujarnya.
Dia menambahkan mengenai cara pemeliharaan yang dilakukannya untuk ayamnya. "Saya itu memiliki cara pemeliharaan tersendiri untuk ayam saya. Dari ayam masih kecil diberi BR1. Lalu diberi juga vitacin, tetraclor dan obat lainnya. Kalau tak segera ditanggulangi biasanya mengalami kematian. Untuk pemliharaan sendiri ya dijemur pada pagi hari. Kemudian dimandikan dan dikeringkan," katanya.
Dia berharap kedepannya agar pemerintah khususnya kota Ngawi dapat memberikan pinjaman modal untuk peternak ayam agar bisa berkembang. (ap1/ap2)

Dari Raja Pindah ke Radja Palembang

DOK
SERAHKAN - Gending Sriwijaya Palembang menyabet juara umum. Prabukusumo saat menyerahkan piala kepada Eddy Yusuf.


Dari Raja Pindah ke Radja Palembang
*Hamengku Buwono Cup

YOGYAKARTA - Konkurs seni suara alam burung perkutut gelaran Koordinator Wilayah Persatuan Pelestari Perkutut Seluruh Indonesia (P3SI) pada 23-24 Juli 2011, bertajuk Hamengku Buwono Cup rampung digelar dan terlaksana dengan sukses.
Lomba yang memiliki point seratus ini menjadi gongnya lomba nasional, juga terpantau prestisius serta wah. Lima (5) blok kerekan yang disediakan panitia ludes, bahkan sekitar 30-40 peserta membatalkan ikut karena tak kebagian tiket.

Lomba bertaraf nasional tersebut 1 minggu sebelumnya sempat terbayangi oleh lomba HUT P3SI pusat di Jakarta. Meski demikian panitia merasa beruntung karena peserta tumpah ruah di HB CUP itu. Membludaknya peserta sudah diprediksi sebelumnya, karena lomba ini sebagai penutup menjelang Bulan Suci Ramadhan 2011.

ULASAN LOMBA

Untuk kelas Dewasa senior diraih oleh Gending Sriwijaya andalan Eddy Yusuf Asal Palembang, jauh meninggalkan lawan sehingga bendera koncer diraihnya.
Lodruk yang bersaing sangat alot, dengan Beauty menempati Posisi runner up, sedang Beauty hanya puas di papan ketiga. Juara ketiga di raih oleh Pangeran garapan Yohanes asal Tangerang.
Persaingan suara tengkung perkutut ini, juga tampak seru di kelas Yunior, Tampilnya para jago-jago nasional tersebut, mendapat perhatian serius dari para joki dan penonton.
Black berry luncuran H.Anas Jakarta moncer di urutan teratas, meskipun di kuntit ketat oleh gacoan Jaguar andalan H.Nury Jakarta yang masuk di papan kedua.
Sedang Sang Prabu, milik Prabukusumo dari Kraton Yogyakarta menempati rangking tiga setelah berjuang mati-matian, agar bisa meraih prestasi, dan tak sia-sia kerja kerasnya bisa menggondol juara mewakili tuan rumah.
Lomba perkutut Piala Raja ini, mematahkan anggapan, bahwa piala umum tak bisa hinggap di luar pulau Jawa, terbukti piala HB CUP 2011 ini, dari Raja hinggap ke Radja, atau ke Sumatera Selatan, kemudian ngandang di farm milik Eddy Yusuf juga Wakil Gubernurnya.
Juara di tahun yang akan datang apakah anda yang kini telah getol ikut lomba bisa meraihnya? Tahun 2012 adalah teka-teki silang buat anda kung mania. (dal)

TABEL----------------------

DAFTAR JUARA HB CUP XXII 2011

KELAS DEWASA SENIOR
JUARA GANT NAMA BURUNG PEMILIK ALAMAT RING
1 65 Gending Sriwijaya Radja BF Palembang Radja
2 52 Lodruk Kace Surabaya LIM
3 48 Beauty H. Gunawan Tim MTG Cendana
4 40 Pangeran Yohanes Tangerang MAM
5 58 D - 3 H. Gunawan Tim MTG TGM
6 54 Kaisar H. Ali Badri Surabaya Bamara
7 61 Mahardika Nur Buat Jakarta Bagus
8 12 Grand Zena H. Zaenuri Bandung Grand
9 27 Perwira H. Gunawan Tim MTG Amuse
10 18 Bintang Lugina Alay Bandung Lugina
11 39 Turangga Sukrayasa Bali Nirwana
12 44 Aku Rindu Deemas Surabaya IBM
13 67 Benzema Roni/ RBJ Tasikmalaya MMC
14 25 Mandala Awong Surabaya AW
15 60 Adipati Radja BF Palembang MMC
16 9 Matador Awong Surabaya CK
17 20 Lady Gaga Sony Pare -
18 5 Kembang Setaman Henry Manila Bandung Pele
19 13 Qiu - qiu Yen Pang Purwokerto Sania
20 24 Step Out Andijanto Temanggung Top One

KELAS DEWASA YUNIOR
JUARA GANT NAMA BURUNG PEMILIK ALAMAT RING
1 151 Black Berry H. Anas Jakarta BPD
2 145 Jaguar H. Nury Jakarta ING
3 186 Sang Prabu H. Prabukusumo Yogyakarta BK
4 159 Super Hero Abi Gober Cirebon Thien BDG
5 167 Beauty JR Dedy Audy Surabaya Audi 99
6 183 Permata Kasih Asep Aristos BF Bandung Manila
7 93 Si Gereleung B. Gun Suyanata Bekasi Solid
8 163 Bunga Desa H. Ali MM Surabaya Santa
9 178 Stoner Halim Bandung Halim
10 90 Mahkota Radja Radja BF Palembang Double g
11 98 Ayu H. Arifin / IBB Jakarta Double g
12 166 KPK H. Iwan Jakarta Terminal
13 198 Ashanty Prisma Jaya Surabaya Prisma Jaya
14 134 Kanjeng Mami H. Hanan Surabaya KS
15 103 Gemilang Wawan Kartiwa Sidoarjo Bravo
16 139 Maharani H. Ridho Surabaya Maju
17 107 Ardjuna Suharto / Joni Purworejo Romo PP
18 170 Baladewa Johan Setiawan Jatiwangi Sri Ratu
19 140 - - - -
20 207 Grand zam-zam H. Endang Tasikmalaya Kal BF


KELAS PIYIK YUNIOR SETENGAH TIANG
JUARA NAMA BURUNG PEMILIK ALAMAT RING
1 KINTAMANI SUKRAYASA BALI GRAND
2 BIMA H.KHOLIL SURABAYA KPP
3 OJO LALI H.ARIFIN/IPB JAKARTA DOBUBEL T
4 SULTAN LAMIDI SIDOARJO AMUSE
5 STONER HALIM BANDUNG HALIM
6 PESONA H.ADAM KUALA GENTA KUALA GEMPA
7 JAMES BON ANDI.S TANGERANG PADMA BF
8 MEGA BINTANG ABDUL SHOLEH BATANG MANILA
9 LONDON H.ARIFIN/IPB JAKARTA DOUBEL G
10 PRAJA WIBAWA KUSTAMAJI JEPARA GANDEN 200-ALVIN
11 ROSELA SUKARMAN GUNUNGKIDUL MILA
12 MAHADEWI INDRA CILACAP PATRA JAYA
13 LAVIOLA SUKRAYASA BALI SAPTA PESONA
14 ARMADA DEEMAS SURABAYA IBM
15 ALI BABA H.DARMADI PEKALONGAN ARIAN
16 DAMAR WULAN NURI SOLO UJANG PS
17 MAHADEWA TRIS BANJARMASIN RING
18 SIDO AGUNG BAMBANG SLEMAN B2W
19 TOLI-TOLIYUNIOR HENRY MANILA BANDUNG MANILA
20 REMBO ASEP CIREBON KS

KELAS PIYIK SENIOR FUL TIANG
JUARA NAMA BURUNG PEMILIK ALAMAT RING
1 NORMAN COMARU SUKRA YASA BALI ARUM
2 QUEEN YOHANES TANGERANG BAMARA/U3
3 SENYUM PRIYONO BEKASI KPP
4 NAKULO MBING SOLO NURI
5 KIDUNG BAHARI GUNAWAN CIREBON TGM
6 TERAJANA EDDY YUSUF PALEMBANG RADJA
7 KENCONO WUNGGU H RONI/BILLAH JAKARTA ROMA
8 KEBO IWA SUKRA YASA BALI NIRWANA
9 PUTRI PONOROGO ALAM BF PONOROGO ALM BF
10 PINGIT SARGIYANTO/HARTONO JAKARTA SPIDER
11 SANG NAGA EDI AMIN JAKARTA ERASKA
12 GANT. NO.074 - - -
13 HORISON TOTOK PATI HARSEN
14 GEMILANG WAWAN K SIDOARJO PORAVO
15 TURBONZA ASEP PJ CIREBON PUSPA JAYA

Biayai Kuliah dengan Ternak Ayam

KHAMDANAH MAULIDAH
MERAK - Ahmad Yusuf saat dikandang ayam merak di kantornya, Buaran.

Biayai Kuliah dengan Ternak Ayam

PEKALONGAN - Apa yang dilakukan Ahmad Yusuf, yang beralamat di Banyurip Alit Gang 3B Nomor 298 patut dicontoh. Pasalnya dirinya dapat membiayai kuliah dari beternak ayam. Dia mengatakan pada Kamis (21/7) saat ditemui Radar dirumahnya jika dirinya beternak ayam untuk biaya kuliah.
Demikian dikatakan Ahmad Yusuf pada Kamis (21/7) saat ditemui Radar dirumahnya. Menurutnya, jika dirinya beternak ayam itu untuk biaya kuliah. Ternak ayam dirasanya cukup lumayan hasilnya. Dirinya sudah beternak ayam sejak kecil. "Saya itu sudah lama beternak ayam. Ya sejak kecil. Saya itu beternak ayam awalnya karena kesenangan. Namun setelah saya menempuh kuliah, saya memutuskan beternak ayam untuk biaya kuliah. Hal itu dikarenakan harga jual ayam cukup memuaskan. Apalagi kan ayamnya itu ayam bangkok. Waktu itu sekitar 1 juta. Nah dari sana akhirnya saya tetap bertahan beternak ayam hingga sekarang. Nah sekarang sih sudah beternak beberapa jenis ayam. Ada ayam cemani, ayam sanggar, ayam ketawa, ayam pelung, ayam peking dan ayam bangkok," katanya.
Sambungnya mengenai harga ayam miliknya. "Harga masing-masing jenis ayam bervariasi. Ayam cemani berkisar 250 ribu hingga 5 juta. Ayam sanggar sekitar 1 juta. Ayam ketawa sekitar 1 juta. Lalu ayam pelung untuk 1 jodohnya seharga 600 ribu. Sedangkan ayam bangkok itu 1 juta. Saya juga ada bebek peking. Harganya berkisar 1 juta. Namun harga hancur ketika isu flu burung merebak. Setelah itu sih stabil lagi," ujarnya.
Sementara itu dirinya juga bercerita mengenai pemeliharaan ayam tersebut yang tak serumit burung. "Pemeliharaan ayam itu tak serumit burung. Kalau ayam itu ya tiap kandang tiap ayam. Kemudian dibersihkan dan diberi antisektisida. Selanjutnya diberi pakan dedeg dan nasi. Ya ada juga yang pakannya poor," katanya.
Dia menambahkan jika pemberian pakan berdasarkan usia. "Usia 0 hingga 14 minggu diberi pakan poor. Sedangkan untuk usia yang kelihatan lalurnya alias setengah dara diberi pakan. Sedangkan itu diberi jamu, telur dan madu. Itu untuk anti flu burung. Disamping itu juga diberi suket teki dan kangkung. Itu dapat memberikan dampak yang baik untuk kesehatan ayam," imbuhnya.
Tambahnya jika ciri ayam yang berkualitas baik. "Ciri ayam yang berkualitas baik itu kaki bentuk seperti belimbing atau bintang, supilnya agak rapet tak renggang, jari seperti clurit, postur tubuh jantung tak bungkuk, kepala atau leher keras, paruh agak bengkok lancip ke bawah dan jaluh tajam. Biasanya yang seperti itu untuk aduan," ucapnya.
Ditambahkannya jika penyakit ayam ada beberapa jenis. "Penyakit yang dialami ayam ada beberapa jenis seperti Cacingan, ngorok dan epilepsi. Penyakit tersebut ada yang bisa diobati, ada pula yang tak bisa diobati. Biasanya penyakit berlangsung sampai 2 minggu. Ciri-cirinya ayam itu sakit yaitu wajah pucat, dubur basah, nglukruk, tembelek putih, pernapasan tak bisa panjang dan hidung basah. Harusnya itu hidung kering agak menjorok ke paruh. Penyakit tersebut dapat diatasi dengan pemberian jamu, telur, dan madu. Kemudian juga diberikan pil dari apotik seperti vitacin, tetraclor dan masih banyak lagi. Apabila tak diatasi ayam jadi kurus. Lama kelamaan bisa mengalami kematian," pungkasnya. (ap1/ap2)