KHOIRUNISA' AYU YULIASIH
AKRAB - Herman Barlianto tampak akrab dengan burung miliknya
Kesenangan Tak Bisa Dibeli dengan Uang
PEKALONGAN - Memang kalau sudah hobi sulit untuk ditinggalkan, karena hobi adalah kesenangan. Seperti halnya yang dilakukan Herman Barlianto yang beralamat di Sampangan gang 9 nomor 7 yang hobi memelihara burung merpati. Mulai dari balap, tinggian dan kolongan.
Ditemui Radar, Jumat (22/7) dirumahnya, dituturkan dirinya memelihara burung hanya sekadar kesenangan karena bisa berkumpul sama teman-teman. Tak ada kepikiran dapat juara dalam lomba. Dia mengatakan jika dirinya tak kepikiran mengikutsertakan lomba. "Saya itu tak ada kepikiran mengikutsertakan lomba karena hanya sekadar kesenangan bisa kumpul sama teman-teman. Saya sih pernah ikut lomba. Tapi cuma ikut-ikut saja. Nah kesenangan dari burung itu ya dari terbangnya. Pasti yang keras dan cepat," katanya.
Disebutkan, burung kesayangannya juga rentan terhadap penyakit. Seperti pilek. "Penyakit burung itu biasanya pilek dan nular," imbuhnya. Sementara itu penyakit bisa ditanggulangi dengan beberapa obat seperti tetraclor, cacing excitor dan masih banyak lagi.
Dia menambahkan, jika dirinya tak terlalu kepikiran uang karena kesenangan. "Saya itu tak terlalu kepikiran uang karena kesenangan. Maka dari itu dari segi pakan pun tak terlalu terasa beban walaupun harga pakan sekarang kan cukup tinggi. Pakan biasanya beras merah, jagung dan kacang hijau. Sedangkan harga jagung sendiri kan 1 kg sekitar 9 ribu. Tapi terkadang juga diberi poor," ucapnya.
Lanjutnya, dirinya mengaku jika dulu awal memelihara hanya satu jodoh namun berkembang. "Dulu itu saya awalnya hanya membeli satu jodoh. Lama kelamaan berkembang. Namun tidak untuk dibeli, disini itu ada merpati balap, kolong, tinggian. Untuk burung tinggian, penanganannya tidak sama persis dengan yang lain," tambahnya.
Perawatan merpati, lanjutnya, cukup banyak. Dimulai saat merpati mulai ngerami telur dan nyabut telur. Kemudian bila sudah menetas menjadi burung dewasa, burung dijemur lalu dimandikan dan kandangnya dibersihkan. "Lain halnya dengan merpati tinggian, hanya diumbar atau dilepas saja," bebernya.
Sementara, jika burung yang berkualitas ada kriteria tersendiri. "Nah burung yang bagus itu memiliki kriteria tersendiri. Mulai dari tinggian itu ya biasanya dilihat dari jarak terbangnya sekitar 5 kilometer. Terus turunnya ditengah diatas kepala. Sedangkan balap itu yang kencang tapi terbangnya tak terlalu rendah. Kolongan sendiri itu termasuk merpati tinggian namun tak terlalu tinggi," pungkasnya. (ap1/ap2)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar