DOK
BERFOTO - Pengurus P3SI Korda Pekalongan berfoto bersama usai pelantikan.
Perkutut Juara, Pedagang Untung
SEMARANG - Bisnis perkutut semakin menggeliat di Pekalongan, dengan banyak dilaksanakannya event bergengsi setiap bulannya. Seperti yang belum lama ini, pada Minggu (18/12) event Tugu Muda Cup 2011 digelar. Banyak burung jawara yang keluar, tentu saja pedagang yang akan meraup untung.
Sebut saja Eko, yang memiliki Sakti Bird Farm ini, perkututnya semakin jawara pada beberapa event. Sehingga harga burungnya semakin meroket. "Kalau sebelumnya pernah juara pasti akan semakin mahal."
Tentu saja, dia dan teman-teman sehobinya berharap, agar event seperti Tugu Muda Cup akan berlangsung terus. Sehingga akan meningkatkan nilai jual perkututnya dari hari ke hari. "Apalagi jika ikut Liga Perkutut Indonesia (LPI), pasti akan lebih bergengsi," ujarnya.
Dalam event Tugu Muda Cup 2011, harry porter rukminto memimpin menjadi juara pertama, disusul permadi, halilintar dan lain sebagainya. Sementara di kelas hanging, powertel dengan ring makita keluar sebagai juara pertama, disusul super penyet dan laksana.
Disamping itu, dalam event kemarin juga dilakukan pelantikan pengurus P3SI Korda Pekalongan yang baru oleh Yan Suta Ketua Korwil Jateng DIY. Pengurus baru Pekalongan kali ini dipimpin oleh H Darmadi dan Eko B. (dal)
Hasil Lomba Tugu Muda Cup Semarang
Kelas Setengah Tiang
JUARA NAMA BURUNG PEMILIK DOMISILI RING Kerekan
1 harry porter rukminto solo widya 53
2 permadi pak mbing boyolali nuri 32
3 Halilintar M nasir Pekalongan Sovin 75
4 Syamatha Basuki Jepara ganden 2000 9
5 sinar tokyo hery/daryoko solo cmn 20
6 lestari kee liong comal tkl 24
7 badoger dianto solo dnt 83
8 komisaris yan suta solo mandolin 81
9 amanda Tim Perkututinfo Semarang Teratai 60
10 Messi Ricky balikpapan Panda 82
11 grh widodo solo palem 57
12 ayu ting tong solikin semarang kings 30
13 Kendali H aksin Jepara ganden 2000 7
14 perdana halim k demak - 15
15 melody pak dul solo cmn 66
Kelas Hanging
JUARA NAMA BURUNG PEMILIK DOMISILI RING Kerekan
1 Powertel Powertel bf Yogyakarta Makita 36
2 Super penyet michael semarang Mic 35
3 Laksana Casmudi Pekalongan Ratu 22
4 Paragon Antono semarang Only 12
5 Bintang pantura Ricky Balikpapan Panda 26
6 Mahadewi Tim Perkututinfo semarang Teratai 10
7 Trinity Eddy obat semarang Lady 18
8 Bon jovi H darmadi Pekalongan Arian 24
9 Kera sakti Eko tim radar Pekalongan Panda 30
10 Bondowoso Suharno semarang Dwima 14
Selasa, 20 Desember 2011
Minggu, 11 Desember 2011
Batik Cup XII P3SI Korda Pekalongan
DALAL MUSLIMIN
BERTANDING - Burung perkutut bertanding untuk menjadi yang terbaik di kelas masing-masing.
Lomba Semarak, Penjualan Perkutut Meningkat
*Batik Cup XII P3SI Korda Pekalongan
PEKAJANGAN - Semaraknya lomba seni suara burung perkutut, memberikan rezeki tersendiri bagi pedagang perkutut. Pasalnya harga jual perkutut menjadi meroket dan penjualanpun mengalami peningkatan.
Salah satunya dengan adanya lomba Batik Cup XII P3SI Korda Pekalongan pada Minggu (11/12) di Lapangan Pekajangan. Dari sana dapat dilihat beberapa burung yang akhirnya menjadi jawara dan memperoleh bendera hitam sebagai penilaian. Tentu saja harganya semakin melangit. Itupun kalau mau dijual.
"Yang susah jika dua hitam, nawarnya murah," ujar Om Jhony pemilik Panda BF Pekalongan, sambil tertawa.
Dengan adanya lomba, perkutut menjadi lebih terlihat nilai ekonomisnya. Sehingga banyak pedagang yang berusaha melatih sekuat tenaga agar sang perkutut mampu bersaing di lapangan.
Sebut saja, Malaikat Sakti milik Eko Sakti BF yang menjadi juara dua di kelas dewasa yunior. Kini harganya melambung jauh. "Saya lepas kalau ada yang berani Rp 5 juta," katanya sambil tertawa.
Dalam pertempuran Batik Cup XII kali ini, di kelas hanging, Belladona melaju dengan cepat dengan 3 bendera hitamnya. Hingga pada babak kedua mampu meraih bendera tiga warnanya, meski ditempel ketat oleh Arwana, Sidomuncul dan Maharaja. Namun hanya memperoleh bendera hitam.
Sementara di kelas dewasa yunior, Seiko Pusoko BF dan Malaikat Sakti bersaing ketat, karena sama-sama mendapat bendera hitam tiga kali. Namun karena selisih angka seperempat saja, akhirnya Seiko berhak menduduki peringkat pertama. Di kelas dewasa senior, Bintang Bahari melau dengan kencang hingga memimpin menjadi juara pertama. Disusul Bima, Canting Mas, dan Prabu I.
Ketua Korda P3SI Pekalongan H Darmadi, berharap dengan
lomba tersebut mampu memunculkan jawara-jawara baru di Pekalongan. Sehingga mampu bersaing di kancah regional dan nasional.
(dal)
Hasil Lomba Seni Suara Burung Perkutut P3SI Korda Pekalongan
Minggu 11 Desember 2011
Kelas Hanging
Juara NG Nama Burung Pemilik Ring Alamat
1 148 BELLADONA H.DARMADI RATU PEKALONGAN
2 154 ARWANA UMAM DARUSSALAM BREBES
3 138 SIDOMUNCUL H.BUSAERI DARUSSALAM BREBES
4 149 MAHARAJA DALAL RAJA BF PANDA PEKALONGAN
5 158 KERA SAKTI EKO SAKTI BF PANDA PEKALONGAN
6 153 ROSSI UMAM DARUSSALAM BREBES
7 146 SULTAN ADAM DMN PEKALONGAN
8 156 RAJA DI RAJA DALAL RAJA BF PANDA PEKALONGAN
9 131 SETAN GUNDUL OM JONY PANDA PEKALONGAN
10 135 DELIMA INNAMABRURA PUSOKO PEKALONGAN
Kelas Dewasa Yunior
Juara NG Nama Burung Pemilik Ring Alamat
1 17 SEIKO INNAMABRURA PUSOKO PEKALONGAN
2 25 MALAIKAT SAKTI EKO SAKTI BF PANDA PEKALONGAN
3 19 LESTARI KEE LIONG TKL COMAL
4 30 DEALOVA H.DARMADI NPL PEKALONGAN
5 31 BRANDAL BOLOS CNS PEKALONGAN
6 01 RELAXA OM IMMY O-MEN TEGAL
7 20 SOGAN ISYANTO BATIK PEKALONGAN
8 16 LESMONO BUSAIRI PM PEKALONGAN
9 28 HERCULES M.NASIR SOVIN PEKALONGAN
10 7 N.8 INNAMABRURA ARIAN PEKALONGAN
Kelas Dewasa Senior
Juara NG Nama Burung Pemilik Ring Alamat
1 50 BINTANG BAHARI RICKY TGM BALIKPAPAN
2 45 BIMA H.RUSNOTO SASKIA PEKALONGAN
3 40 CANTING MAS BAHRI PANDA PEKALONGAN
4 47 PRABU I M.DILAH - PEKALONGAN
5 56 ANISA H.DIMYATI TAD PEKALONGAN
6 66 MEGA BINTANG ABDUL SHOLEH MANILA BATANG
7 52 AYU KEE LIONG TKL COMAL
8 57 BINTANG PANDA TIM PANDA PANDA PEKALONGAN
9 38 ORLANDO BAHRI CNS PEKALONGAN
10 51 INDRA SAKTI EKO SAKTI BF ARIAN PEKALONGAN
BERTANDING - Burung perkutut bertanding untuk menjadi yang terbaik di kelas masing-masing.
Lomba Semarak, Penjualan Perkutut Meningkat
*Batik Cup XII P3SI Korda Pekalongan
PEKAJANGAN - Semaraknya lomba seni suara burung perkutut, memberikan rezeki tersendiri bagi pedagang perkutut. Pasalnya harga jual perkutut menjadi meroket dan penjualanpun mengalami peningkatan.
Salah satunya dengan adanya lomba Batik Cup XII P3SI Korda Pekalongan pada Minggu (11/12) di Lapangan Pekajangan. Dari sana dapat dilihat beberapa burung yang akhirnya menjadi jawara dan memperoleh bendera hitam sebagai penilaian. Tentu saja harganya semakin melangit. Itupun kalau mau dijual.
"Yang susah jika dua hitam, nawarnya murah," ujar Om Jhony pemilik Panda BF Pekalongan, sambil tertawa.
Dengan adanya lomba, perkutut menjadi lebih terlihat nilai ekonomisnya. Sehingga banyak pedagang yang berusaha melatih sekuat tenaga agar sang perkutut mampu bersaing di lapangan.
Sebut saja, Malaikat Sakti milik Eko Sakti BF yang menjadi juara dua di kelas dewasa yunior. Kini harganya melambung jauh. "Saya lepas kalau ada yang berani Rp 5 juta," katanya sambil tertawa.
Dalam pertempuran Batik Cup XII kali ini, di kelas hanging, Belladona melaju dengan cepat dengan 3 bendera hitamnya. Hingga pada babak kedua mampu meraih bendera tiga warnanya, meski ditempel ketat oleh Arwana, Sidomuncul dan Maharaja. Namun hanya memperoleh bendera hitam.
Sementara di kelas dewasa yunior, Seiko Pusoko BF dan Malaikat Sakti bersaing ketat, karena sama-sama mendapat bendera hitam tiga kali. Namun karena selisih angka seperempat saja, akhirnya Seiko berhak menduduki peringkat pertama. Di kelas dewasa senior, Bintang Bahari melau dengan kencang hingga memimpin menjadi juara pertama. Disusul Bima, Canting Mas, dan Prabu I.
Ketua Korda P3SI Pekalongan H Darmadi, berharap dengan
lomba tersebut mampu memunculkan jawara-jawara baru di Pekalongan. Sehingga mampu bersaing di kancah regional dan nasional.
(dal)
Hasil Lomba Seni Suara Burung Perkutut P3SI Korda Pekalongan
Minggu 11 Desember 2011
Kelas Hanging
Juara NG Nama Burung Pemilik Ring Alamat
1 148 BELLADONA H.DARMADI RATU PEKALONGAN
2 154 ARWANA UMAM DARUSSALAM BREBES
3 138 SIDOMUNCUL H.BUSAERI DARUSSALAM BREBES
4 149 MAHARAJA DALAL RAJA BF PANDA PEKALONGAN
5 158 KERA SAKTI EKO SAKTI BF PANDA PEKALONGAN
6 153 ROSSI UMAM DARUSSALAM BREBES
7 146 SULTAN ADAM DMN PEKALONGAN
8 156 RAJA DI RAJA DALAL RAJA BF PANDA PEKALONGAN
9 131 SETAN GUNDUL OM JONY PANDA PEKALONGAN
10 135 DELIMA INNAMABRURA PUSOKO PEKALONGAN
Kelas Dewasa Yunior
Juara NG Nama Burung Pemilik Ring Alamat
1 17 SEIKO INNAMABRURA PUSOKO PEKALONGAN
2 25 MALAIKAT SAKTI EKO SAKTI BF PANDA PEKALONGAN
3 19 LESTARI KEE LIONG TKL COMAL
4 30 DEALOVA H.DARMADI NPL PEKALONGAN
5 31 BRANDAL BOLOS CNS PEKALONGAN
6 01 RELAXA OM IMMY O-MEN TEGAL
7 20 SOGAN ISYANTO BATIK PEKALONGAN
8 16 LESMONO BUSAIRI PM PEKALONGAN
9 28 HERCULES M.NASIR SOVIN PEKALONGAN
10 7 N.8 INNAMABRURA ARIAN PEKALONGAN
Kelas Dewasa Senior
Juara NG Nama Burung Pemilik Ring Alamat
1 50 BINTANG BAHARI RICKY TGM BALIKPAPAN
2 45 BIMA H.RUSNOTO SASKIA PEKALONGAN
3 40 CANTING MAS BAHRI PANDA PEKALONGAN
4 47 PRABU I M.DILAH - PEKALONGAN
5 56 ANISA H.DIMYATI TAD PEKALONGAN
6 66 MEGA BINTANG ABDUL SHOLEH MANILA BATANG
7 52 AYU KEE LIONG TKL COMAL
8 57 BINTANG PANDA TIM PANDA PANDA PEKALONGAN
9 38 ORLANDO BAHRI CNS PEKALONGAN
10 51 INDRA SAKTI EKO SAKTI BF ARIAN PEKALONGAN
Jumat, 02 Desember 2011
Bupati Cup 2011 Semarak
DALAL MUSLIMIN
LEPAS - Bupati Pekalongan Drs H Amat Antono MSi, secara simbolis membuka lomba dengan melepas burung perkutut ke alam.
Bupati Cup 2011 Semarak
*Didukung Axis, Teh Jawa, Mie Sedap
PEKAJANGAN - Event setingkat nasional, Lomba Seni Suara Perkutut Bupati Cup 2011 yang digelar Persatuan Pelestari Perkutut Seluruh Indonesia (P3SI) Korda Pekalongan, berlangsung semarak di Lapangan Pekajangan, Minggu (20/11). Acara yang diikuti oleh kung mania itu didukung oleh Axis, Teh Jawa, Mie Sedap, serta Pemkab Pekalongan.
H Darmadi, Ketua P3SI Korda Pekalongan dalam sambutannya mengatakan, jika event yang digelar tahunan itu memperebutkan Piala Bupati Pekalongan. Peserta yang hadir dalam kesempatan itu, berasal dari propinsi Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat. "Ini merupakan event regional setingkat nasional."
Ditambahkan, pihaknya menyediakan 176 tiang gantangan yang terdiri dari 5 blok. Blok A, B untuk kelas dewasa senior, blok C, D bagi perkutut yunior, dan blok E untuk perkutut piyik hanging. "Semua gantangan hampir terisi penuh oleh peserta."
Bupati Pekalongan Drs H Amat Antono MSi, dalam sambutannya menyambut baik kegiatan para kung mania tersebut, selain sebagai seni, juga sebagai salah satu cara bentuk keseimbangan dalam hidup. "Saya senang sekali."
Pihaknya berharap, ke depan, event nasional itu bisa dilaksanakan di lapangan dekat rumah dinas bupati, sehingga dirinya bisa mengikuti jalannya acara dari awal hingga selesai. "Mudah-mudahan kegiatan ini memberi manfaat kepada anggotanya dan masyarakat, ke depan bisa kung lagi," lanjutnya yang disambut aplaus peserta lomba.
Selanjutnya bupati secara simbolis membuka jalannya lomba dengan melepas seekor burung perkutut ke alam bebas.
Sementara itu jalannya Bupati Cup 2011, berlangsung sengit. Di kelas dewasa senior, Godwin Top One Sie pang an dari Banyumas, bertarung sengit untuk menjadi juara pertama dengan melawan Srirama Saskia milik Andy Fajar Pekalongan. Dari babak pertama terlihat Srirama melaju dengan kencang dan dibayang-bayangi Golden Erlow DND milik Agus Salmanti Purbalingga dan Flamboyan Joko Widi Indramayu. Namun, berkat kegacorannya, Godwin mampu memimpin hingga babak keempat.
Di kelas dewasa yunior, Halilintar Sovin milik M Nasir Pekalongan harus berjuang keras menundukkan Caesar BDS Cirebon. Meski Caesar diincar terus oleh Seiko Pusoko Imam Pekalongan dan Anggada Sriratu Johan Jatiwangi Jatiwangi, dia tetap memimpin hingga mendapatkan bendera 3 warna di babak akhir. Polari Watt milik Dwi Handoyo Purwokerto harus puas di urutan ke lima.
Di kelas piyik hanging, Pegasus Purbalingga memimpin jalannya pertandingan, disusul Maron Semarang, Abunawas Jr dan Damarwulan yang sudah berjuang keras mengalahkannya.
Bupati Cup 2011 sendiri merupakan era kebangkitan baru para kung mania di wilayah Pantura yang telah lama tertidur. Sehingga banyak harapan prestasi ke depan yang akan ditorehkan para kung mania Pekalongan dan sekitarnya.
Acara yang didukung Axis, Teh Jawa, Mie Sedap, serta Pemkab Pekalongan itu berlangsung sukses disertai pembagian doorprize dari sponsor. (dal)
LOMBA PERKUTUT
--TABEL--
Hasil Lomba
Kelas Dewasa Senior
Juara No Nama Burung Ring Pemilik
1 43 Godwin Top One Sie pang an Banyumas
2 40 Srirama Saskia Andy Fajar Pekalongan
3 52 Golden Erlow DND Agus Salmanti Purbalingga
4 41 Flamboyant DL Joko Widi Indramayu
5 54 Selendang Sutra Palm Akon Indramayu
6 50 Arjuna Jupiter Dimas Brebes
7 14 Superboy OKL Eddy Ban Semarang
8 27 Kidung Bahari TGM CRB Jhony Cirebon
9 36 Semar Jupiter Asri Cirebon Cirebon
10 29 Ayu TKL Kee Liong Comal
11 46 Prabu I PM Dilah Pekalongan
12 56 Gladiator JPM Taufiq AL Brebes
Kelas Dewasa Yunior
Juara No Nama Burung Ring Pemilik Alamat
1 125 Caesar BDS BDS Cirebon Cirebon
2 86 Halilintar Sovin BF M Nasir Pekalongan
3 100 Seiko Pusoko Pusoko BF Pekalongan
4 87 Anggada Sriratu Johan Jatiwangi Jatiwangi
5 65 Polari Watt Dwi Handoyo Purwokerto
6 88 Mutiara Selatan Asri Andi Setiawan Cilacap
7 70 Bromo BMW BMW Cirebon Cirebon
8 69 Indra Sakti Arian Eko Radar Pekalongan
9 84 Raden Sakti Sovin BF M Nasir Pekalongan
10 104 Bayangkara Jr Gress Suyono Indramayu
11 72 Bilbina Zad H Dimyati Pekalongan
12 123 Lestari TKL Kee Liong Comal
Hanging
Juara No Nama Burung Ring Pemilik Alamat
1 175 Pegasus - Agus Salmanty Purbalingga
2 170 Maron Teratai Anang Semarang
3 171 Abunawas Jr Sovin BF M Nasir Pekalongan
4 148 Damarwulan GS BF Yoes Indramayu
5 153 Kopral Bima Woko Cirebon
6 163 Ki Samba Omen Teguh Imam Brebes
7 146 Sedap Bahari TGM Jhonny Cirebon
8 158 Wisben SSS Sap Slamet Batang
9 150 Sultan DMN 87 Adam Kedungwuni
10 133 Dewa Cinta BMW Ratu BF Cirebon
LEPAS - Bupati Pekalongan Drs H Amat Antono MSi, secara simbolis membuka lomba dengan melepas burung perkutut ke alam.
Bupati Cup 2011 Semarak
*Didukung Axis, Teh Jawa, Mie Sedap
PEKAJANGAN - Event setingkat nasional, Lomba Seni Suara Perkutut Bupati Cup 2011 yang digelar Persatuan Pelestari Perkutut Seluruh Indonesia (P3SI) Korda Pekalongan, berlangsung semarak di Lapangan Pekajangan, Minggu (20/11). Acara yang diikuti oleh kung mania itu didukung oleh Axis, Teh Jawa, Mie Sedap, serta Pemkab Pekalongan.
H Darmadi, Ketua P3SI Korda Pekalongan dalam sambutannya mengatakan, jika event yang digelar tahunan itu memperebutkan Piala Bupati Pekalongan. Peserta yang hadir dalam kesempatan itu, berasal dari propinsi Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat. "Ini merupakan event regional setingkat nasional."
Ditambahkan, pihaknya menyediakan 176 tiang gantangan yang terdiri dari 5 blok. Blok A, B untuk kelas dewasa senior, blok C, D bagi perkutut yunior, dan blok E untuk perkutut piyik hanging. "Semua gantangan hampir terisi penuh oleh peserta."
Bupati Pekalongan Drs H Amat Antono MSi, dalam sambutannya menyambut baik kegiatan para kung mania tersebut, selain sebagai seni, juga sebagai salah satu cara bentuk keseimbangan dalam hidup. "Saya senang sekali."
Pihaknya berharap, ke depan, event nasional itu bisa dilaksanakan di lapangan dekat rumah dinas bupati, sehingga dirinya bisa mengikuti jalannya acara dari awal hingga selesai. "Mudah-mudahan kegiatan ini memberi manfaat kepada anggotanya dan masyarakat, ke depan bisa kung lagi," lanjutnya yang disambut aplaus peserta lomba.
Selanjutnya bupati secara simbolis membuka jalannya lomba dengan melepas seekor burung perkutut ke alam bebas.
Sementara itu jalannya Bupati Cup 2011, berlangsung sengit. Di kelas dewasa senior, Godwin Top One Sie pang an dari Banyumas, bertarung sengit untuk menjadi juara pertama dengan melawan Srirama Saskia milik Andy Fajar Pekalongan. Dari babak pertama terlihat Srirama melaju dengan kencang dan dibayang-bayangi Golden Erlow DND milik Agus Salmanti Purbalingga dan Flamboyan Joko Widi Indramayu. Namun, berkat kegacorannya, Godwin mampu memimpin hingga babak keempat.
Di kelas dewasa yunior, Halilintar Sovin milik M Nasir Pekalongan harus berjuang keras menundukkan Caesar BDS Cirebon. Meski Caesar diincar terus oleh Seiko Pusoko Imam Pekalongan dan Anggada Sriratu Johan Jatiwangi Jatiwangi, dia tetap memimpin hingga mendapatkan bendera 3 warna di babak akhir. Polari Watt milik Dwi Handoyo Purwokerto harus puas di urutan ke lima.
Di kelas piyik hanging, Pegasus Purbalingga memimpin jalannya pertandingan, disusul Maron Semarang, Abunawas Jr dan Damarwulan yang sudah berjuang keras mengalahkannya.
Bupati Cup 2011 sendiri merupakan era kebangkitan baru para kung mania di wilayah Pantura yang telah lama tertidur. Sehingga banyak harapan prestasi ke depan yang akan ditorehkan para kung mania Pekalongan dan sekitarnya.
Acara yang didukung Axis, Teh Jawa, Mie Sedap, serta Pemkab Pekalongan itu berlangsung sukses disertai pembagian doorprize dari sponsor. (dal)
LOMBA PERKUTUT
--TABEL--
Hasil Lomba
Kelas Dewasa Senior
Juara No Nama Burung Ring Pemilik
1 43 Godwin Top One Sie pang an Banyumas
2 40 Srirama Saskia Andy Fajar Pekalongan
3 52 Golden Erlow DND Agus Salmanti Purbalingga
4 41 Flamboyant DL Joko Widi Indramayu
5 54 Selendang Sutra Palm Akon Indramayu
6 50 Arjuna Jupiter Dimas Brebes
7 14 Superboy OKL Eddy Ban Semarang
8 27 Kidung Bahari TGM CRB Jhony Cirebon
9 36 Semar Jupiter Asri Cirebon Cirebon
10 29 Ayu TKL Kee Liong Comal
11 46 Prabu I PM Dilah Pekalongan
12 56 Gladiator JPM Taufiq AL Brebes
Kelas Dewasa Yunior
Juara No Nama Burung Ring Pemilik Alamat
1 125 Caesar BDS BDS Cirebon Cirebon
2 86 Halilintar Sovin BF M Nasir Pekalongan
3 100 Seiko Pusoko Pusoko BF Pekalongan
4 87 Anggada Sriratu Johan Jatiwangi Jatiwangi
5 65 Polari Watt Dwi Handoyo Purwokerto
6 88 Mutiara Selatan Asri Andi Setiawan Cilacap
7 70 Bromo BMW BMW Cirebon Cirebon
8 69 Indra Sakti Arian Eko Radar Pekalongan
9 84 Raden Sakti Sovin BF M Nasir Pekalongan
10 104 Bayangkara Jr Gress Suyono Indramayu
11 72 Bilbina Zad H Dimyati Pekalongan
12 123 Lestari TKL Kee Liong Comal
Hanging
Juara No Nama Burung Ring Pemilik Alamat
1 175 Pegasus - Agus Salmanty Purbalingga
2 170 Maron Teratai Anang Semarang
3 171 Abunawas Jr Sovin BF M Nasir Pekalongan
4 148 Damarwulan GS BF Yoes Indramayu
5 153 Kopral Bima Woko Cirebon
6 163 Ki Samba Omen Teguh Imam Brebes
7 146 Sedap Bahari TGM Jhonny Cirebon
8 158 Wisben SSS Sap Slamet Batang
9 150 Sultan DMN 87 Adam Kedungwuni
10 133 Dewa Cinta BMW Ratu BF Cirebon
Senin, 24 Oktober 2011
Latber Korda Pekalongan Cup
DALAL MUSLIMIN
BERFOTO - Sebagian pemenang berfoto bersama usai latber.
*Menengok Latber Korda Pekalongan Cup
Kebangkitan Kung Mania Tegal, Pemalang, Pekalongan, Batang
Agenda konkurs kali ini digelar di Pekalongan. Dua blok arena gantangan yang disediakan panitia, full terisi. Persaingan antar daerah pun menjadi penyemangat tersendiri. Seperti apa?
GELARAN Latber Persatuan Pelestari Perkutut Seluruh Indonesia (P3SI) Korda Pekalongan Cup 2011 di lapangan Pekajangan berlangsung semarak, Minggu (16/10). Ratusan peserta ikut serta meramaikan ajang bergengsi tahunan para kung mania. Tak hanya dari Pekalongan, Batang saja, penghobi perkutut dari Pemalang dan Tegal pun turut serta menggempur suasana event kali itu.
Panitia yang menyediakan dua blok dengan total 72 gantangan, terisi penuh oleh jagoan-jagoan andalan masing-masing kung mania. Sehingga persaingan di arena latber ini, terlihat cukup memanas. Sekaligus sebagai poin tersendiri, akan kebangkitan kung mania di wilayah Pantura yang meliputi Tegal, Pemalang, Pekalongan dan Batang.
Eko Budiyanto, sekjen Korda P3SI Pekalongan didampingi Ketua Korda P3SI Pekalongan, H Darmadi, menuturkan, jika gelaran latber kali ini sengaja digulirkan sebagai tanda kebangkitan kung mania di Pantura. Dengan harapan akan memunculkan jawara-jawara baru, serta meningkatkan minat para pemula kung mania. "Kegiatan ini juga sebagai ajang tukar pengalaman dalam memantau suara burung yang berkualitas," tuturnya.
Dalam latber yang terbagi dalam empat babak, dan dimulai pukul 08.00 hingga 11.00 itu, peserta bersaing cukup ketat. Seperti dalam kelas dewasa junior, Elit milik H Djahuri bersaing ketat dengan Indra Sakti milik Eko-Sakti BF. Lestari milik Bejo juga tak mau kalah bersaing dengan Paradise, Laxmono, dan Abimanyu milik Dalal-Raja BF, hingga babak terlampaui.
Di kelas dewasa senior, Bayu Sakti milik Eko-sakti BF bekerja keras menundukkan Sarmali Subchan. Disusul Prabu 1, Ayu, dan Orlando. Meski digoyang angin cukup kencang, mereka tetap bersuara lantang dan tenang. Hingga babak keempat berakhir sudah.
Latberan kali itu tentunya menjadi tanda kebangkitan dan persaingan untuk menghasilkan perkutut-perkutut jawara di kemudian hari. Sehingga semangat kung mania akan semakin jaya di wilayah pantura dan sekitarnya. (*)
--TABEL--
Hasil Latber Korda Pekalongan Cup, Minggu 16 Oktober 2011
Juara Dewasa Junior
Juara Nama Burung Pemilik Ring
1 Elit H.Djahuri DHR
2 Indra Sakti Eko-Sakti BF Arian
3 Lestari Bejo TKL
4 Paradise Tjasmudi HRI
5 Laxmono Busairi PM
6 Abimanyu Dalal-Raja BF CNS
7 Semar Maman Naga Mbo
8 Seiko Innamabruro Pusoko
9 Wisben Slamet SSS
10 Mesi-Dona Jony Panda
11 Bagong Yusuf PM
12 Saskia Saskia Saskia
Juara Dewasa Senior
Juara Nama Burung Pemilik Ring
1 Bayu Sakti Eko-Sakti BF Arian
2 Sarmali Subchan CNS
3 Prabu 1 Dilah PM
4 Ayu Bejo TKL
5 Orlando Bahri CNS
6 Canting Mas Bahri Panda
7 Gareng Socheb PM
8 Suara Sakti Saskia Saskia
9 Abunawas Nasir Sovin
10 Wulan Bejo TKL
11 Sarkem Jony Panda
12 Bintang Saskia Saskia
Kamis, 18 Agustus 2011
Penangkaran Burung Melalui Pemeliharaan
AKRAB - Ahmad Yusuf tampak akrab dengan burung elang miliknya.
Penangkaran Burung Melalui Pemeliharaan
PEKALONGAN - Keindahan burung menjadi ketertarikan tersendiri bagi sebagian orang. Baik dari segi suara, warna bulu, hingga bentuknya yang indah lainnya. Namun begitu, manusia perlu juga melakukan penangkaran dengan cara memeliharanya dengan baik.
Demikian dikatakan Ahmad Yusuf yang beralamat di Banyurip Alit Gang 3B Nomor 298 saat ditemui Radar, Jumat (15/7) di taman bacaan 'Kompak' sebelah rumahnya.
Dirinya yang memelihara beberapa jenis burung itu sebagai sarana usaha penangkaran burung. Yusuf mengatakan jika usaha penangkarannya berawal dari bentuk kecintaannya terhadap sesama makhluk hidup. "Saya hobi burung itu awalnya sebagai bentuk kecintaan terhadap sesama makhluk hidup, sehingga timbul rasa ingin memelihara makhluk ciptaan Tuhan. Saya ingin mengembangkan penangkaran itu melalui pemeliharaan. Saya merasa sudah semakin langka karena diburu," ujarnya.
Ditambahkannya, jika burung peliharaannya itu ada beberapa macam. Ada jalak, cucak ijo, anis kembang, merpati, perkuter, deruk, merpati, kepodang, poksai, gagak, elang jawa, elang putih, beo hingga garuda.
"Saya itu memelihara beberapa macam burung dengan kisaran harga yang berbeda-beda. Untuk harga sendiri itu bervariasi. Harga jalak berkisar antara 100 ribu hingga 10 juta. Anis kembang berkisar antara 350 ribu sampai 10 juta. Kalau elang sudah ditawar sejodoh itu 10 juta. Beo sendiri berkisar mulai 2 jutaan. Deruk berkisar mulai 50 ribu. Sedangkan jalak berkisar 500 ribu. Poksai itu berkisar 300 ribu. Perkuter (perkutut lokal dengan tali pancuran) itu sekitar 500 ribu," bebernya.
Lanjutnya, dia mengalami pahit manis selama menekuni hobi tersebut. "Saya itu mengalami banyak pahit manis menekuni hobi burung. Hal itu dikarenakan harus rutin merawat pagi dan sore hari. Apalagi sudah banyak yang mati. Ya hampir ratusan. Yang bikin repot itu kan harus memandikan. Kemudian menyemprotkan antara pukul 07.00 sampai 08.00. Setelah itu dikeringkan kurang lebih setengah jam. Lalu juga memberikan pakan sesuai jadwal. Kalau kroto itu 3 kali dalam seminggu. Sedangkan untuk jangkrik itu sebagai cemilan. Buah-buahan seperti pisang, pepaya dan lain-lain itu untuk suplemen. Khusus untuk elang diberi makan daging," tuturnya.
Sambungnya jika pengobatan dengan tradisional. "Saya melakukan pengobatan dengan tradisional. Juga diberikan air infus. Air infus tersebut ternyata itu dari sari-sarian buah. Air itu didapatkan dari bekas pakai," katanya.
Menurutnya, burung jangan hanya digunakan untuk kepentingan bisnis belaka agar tidak mengalami kepunahan. Para pecinta burung juga harus berusaha untuk melakukan pengembangbiakan sehingga keseimbangan alam akan terjaga.
"Saya mengharapkan agar satwa khususnya burung tak hanya digunakan sebagai bisnis belaka. Jadi jangan hanya sekadar bisnis, tapi harus diimbangi dengan penangkaran agar ekosistem tetap seimbang," pungkasnya. (ap1/ap2)
Burung Jadi Sarana Hiburan

DEKAT - Saifudin terlihat sangat dekat dengan burung miliknya.
Burung Jadi Sarana Hiburan
PEKALONGAN - Banyak orang memiliki hobi memelihara burung. Seperti salah satunya, Saifudin yang beralamat di Jalan Prisma I Nomor 26. Menurutnya, hobinya memelihara burung hanya sebagai sarana hiburan. "Saya memelihara burung itu sebagai sarana hiburan," katanya saat ditemui Radar di kediamannya, Kamis (14/7).
Dia mengatakan, jika dia sudah lama menekuni hobi burung khususnya burung kicauan, sejak tahun 2009 yang lalu. "Saya itu sudah lama menekuni hobi burung khususnya burung kicau. Ya sekitar dari 2 tahun. Saya memelihara itu untuk mengisi kesibukan disamping kerjaan, sehingga saya tak pernah mengikutsertakan lomba. Burung yang saya pelihara itu cucak hijau, wemby, murai batu dan pentet. Itu semua merupakan jenis burung kicau," ujarnya.
Ditambahkannya, yang menarik dari kicauannya itu adalah suaranya. Semakin rajin dia berbunyai, maka dia akan semakin bagus dan tentu saja harganya akan tinggi.
"Burung kicau itu yang menarik itu dari kicauannya. Jika semakin kicau maka semakin bagus. Kemudian perpaduan warna yang unik. Lalu juga bulunya rapi. Nih kalau dengerin kicauannya itu jadi fresh kembali," tutur suami dari Nurhayati itu.
Kedepannya dia berencana akan mengikutsertakan burung kesayangannya dalam lomba. "Saya itu ingin kedepannya dapat mengikutsertakan dalam lomba. Namun itu saya agak sedikit lelah karena harus menitipkan ke tetangga jika pergi ke luar kota. Selain itu juga tiap pagi biasanya membersihkan kandang, memandikan burung, memberi pakan pagi dan sore. Makanan yang diberikan itu pisang, jangkrik dan kroto," kata pria kelahiran Pekalongan. (ap1/ap2)
Latpres Batang Berkembang, Seru

JURI - Para Juri sedang melakukan penilaian burung peserta Latpres, Minggu (10/7).
Latpres Batang Berkembang, Seru
*Ajang Prestasi, Transaksi dan Asah Calon Juara.
BATANG - Gelaran Latihan Prestasi (Latpres) Batang Berkembang 2011 berlangsung seru. Lomba yang digelar di Lapangan Baru dan Pasar Burung Sambong Baru, Minggu (10/7) lalu itu, dalam rangka meramaikan juga menghidupkan lapangan baru yang dinamakan Batang Berkembang.
Abdul Sholeh, Ketua Pelaksana menuturkan, ini adalah event kedua setelah latber yang diadakan pertama kali disini. Peserta dalam event kedua ini semakin banyak dari latber bulan Juni kemarin, ini bisa jadi barometer kami bahwa para kicau mania di wilayah Pekalongan dan sekitarnya butuh wadah yang kontinuitas yaitu event lomba berlangsung rutin terus.
Selain latpres pihaknya juga menggelar latihan rutin setiap Sabtu pukul 14.00. "Ini untuk memajukan pasar burung, biar tambah semangat pedagangnya," ujarnya. Dikatakan, pihaknya berterima kasih atas dukungan segenap peserta latpres, dari Batang, Pekalongan dan sekitarnya, serta mohon maaf jika ada yang kurang berkenan dalam penyambutannya.
Sementara, latpres itu terbagi dalam beberapa kelas, seperti mega bintang, bintang, dan favorit. Dengan menyediakan hadiah yang menarik serta aneka doorprize menarik, seperti jam dinding, jaket, hingga sangkar burung yang menarik. Penilaian latpres kali ini mendatangkan juri nasional bersertifikat. Tentu saja, itu membuat peserta begitu bersemangat mensuport burung kesayangannya agar bernyanyi dan menjadi jawara latpres. Baik peserta yang membawa anis merah, cucak ijo, kacer, murai batu, pentet, maupun cucak jenggot dan lainnya.
Gelaran latpres itu tentunya menjadi pertanda, jika para pecinta burung semakin meningkat dan penuh semangat untuk melombakan burung kesayangannya. Bila menjadi juara, tentu burung akan memiliki nilai jual yang tinggi pula. (dal)
Daftar Nama Pemenang
Kelas Mega Bintang
Anis Merah
1. 17-Petir Pemalang
2. 19-Torpedo Batang
3. 33-Sabila Pekalongan
Cucak Ijo
1. 32-Doser Pekalongan
2. 17-Fortuna Batang
3. 10-Ronggeng Semarang
4. 24-Manis Jaya Limpung
Kacer Hitam
1. 6-Betanizer Batang
2. 13-Cristiano Ronaldo Pekalongan
3. 5-Elin Weleri
4. 17-Nabil Pekalongan
5. 12-Kramat Sobowangu LBC
Murai
1. 26
2. 33-Mobidick
3. 39-Mazarot Pekalongan
4. 38-Singa Hitam
Pentet
1. 31-Fantastik Semarang
2. 24-Predator Semarang
3. 30-Mesi Weleri
4. 26-Hitler Semarang
Cucak Jenggot
1. 10-Sniper Semarang
2. 24-Briliant Pekalongan
3. 20-Naga
4. 26-Marabunta Plelen
Kelas Bintang
Anis Merah
1. 26-Raja Mas Pekalongan
2. 24-Marsela Bandar
Cucak Ijo
1. 13-Fortuner
2. 37-Doser Pekalongan
3. 24-Bayonet
4. 23-Joko Tembak Manis Jaya
Murai
1. 24-Mobidick
2. 26-Aktor Semarang
Kacer
1. 32-Ronaldo
2. 27-Erlin Weleri
3. 17-Nabil Pekalongan
Pentet
1. 31-Fantastik Semarang
2. 27-Mesi weleri
3. 23-Hitler Semarang
4. 19-Speeddtronik Semarang
Tledekan
1. 16-Halilintar Semarang
2. 26-Tragedi Pekalongan
3. 18-Temon Pekalongan
4. 19-
Lovebird
1. 25-
2. 26-Karisma
Kenari
1. 17-
Cucak Jenggot
1. 24-Sniper Semarang
2. 18-Bajak Laut Pekalongan
3. 19-Top Speed Semarang
4. 26-Turonggo Weleri
Kelas Favorit
Ciblek
1. 18-Marabunta Semarang
2. 17-Malvias Gringsing
3. 11-Raja Master Semarang
Colibri
1. 10-Starter Semarang
Trucuk
1. 17-Joger Warungasem
2. 23-Dira Bandar
Kesenangan Tak Bisa Dibeli dengan Uang

AKRAB - Herman Barlianto tampak akrab dengan burung miliknya
Kesenangan Tak Bisa Dibeli dengan Uang
PEKALONGAN - Memang kalau sudah hobi sulit untuk ditinggalkan, karena hobi adalah kesenangan. Seperti halnya yang dilakukan Herman Barlianto yang beralamat di Sampangan gang 9 nomor 7 yang hobi memelihara burung merpati. Mulai dari balap, tinggian dan kolongan.
Ditemui Radar, Jumat (22/7) dirumahnya, dituturkan dirinya memelihara burung hanya sekadar kesenangan karena bisa berkumpul sama teman-teman. Tak ada kepikiran dapat juara dalam lomba. Dia mengatakan jika dirinya tak kepikiran mengikutsertakan lomba. "Saya itu tak ada kepikiran mengikutsertakan lomba karena hanya sekadar kesenangan bisa kumpul sama teman-teman. Saya sih pernah ikut lomba. Tapi cuma ikut-ikut saja. Nah kesenangan dari burung itu ya dari terbangnya. Pasti yang keras dan cepat," katanya.
Disebutkan, burung kesayangannya juga rentan terhadap penyakit. Seperti pilek. "Penyakit burung itu biasanya pilek dan nular," imbuhnya. Sementara itu penyakit bisa ditanggulangi dengan beberapa obat seperti tetraclor, cacing excitor dan masih banyak lagi.
Dia menambahkan, jika dirinya tak terlalu kepikiran uang karena kesenangan. "Saya itu tak terlalu kepikiran uang karena kesenangan. Maka dari itu dari segi pakan pun tak terlalu terasa beban walaupun harga pakan sekarang kan cukup tinggi. Pakan biasanya beras merah, jagung dan kacang hijau. Sedangkan harga jagung sendiri kan 1 kg sekitar 9 ribu. Tapi terkadang juga diberi poor," ucapnya.
Lanjutnya, dirinya mengaku jika dulu awal memelihara hanya satu jodoh namun berkembang. "Dulu itu saya awalnya hanya membeli satu jodoh. Lama kelamaan berkembang. Namun tidak untuk dibeli, disini itu ada merpati balap, kolong, tinggian. Untuk burung tinggian, penanganannya tidak sama persis dengan yang lain," tambahnya.
Perawatan merpati, lanjutnya, cukup banyak. Dimulai saat merpati mulai ngerami telur dan nyabut telur. Kemudian bila sudah menetas menjadi burung dewasa, burung dijemur lalu dimandikan dan kandangnya dibersihkan. "Lain halnya dengan merpati tinggian, hanya diumbar atau dilepas saja," bebernya.
Sementara, jika burung yang berkualitas ada kriteria tersendiri. "Nah burung yang bagus itu memiliki kriteria tersendiri. Mulai dari tinggian itu ya biasanya dilihat dari jarak terbangnya sekitar 5 kilometer. Terus turunnya ditengah diatas kepala. Sedangkan balap itu yang kencang tapi terbangnya tak terlalu rendah. Kolongan sendiri itu termasuk merpati tinggian namun tak terlalu tinggi," pungkasnya. (ap1/ap2)
Saskia BF Makin Kokoh
PERKUTUT - Andi Fahrurozi ST, pemilik Saskia BF saat berada dilokasi kandang perkututnya.
Saskia BF Makin Kokoh
PEKALONGAN - Saskia Bird Farm (BF) yang berdiri sejak 1991 itu, kini semakin kokoh berdiri. Dimulai dari hobi burung perkututnya sejak SMA itu, kini Saskia BF memiliki materi kandang yang oke punya.
Demikian dituturkan Andi Fahrurozi ST, pemilik Saskia BF saat Radar berkunjung ke rumahnya di Gang Pembangunan Nomor 1 Jalan Urip Sumoharjo Kota Pekalongan. "BF ini buka sejak SMA dulu sebenanrnya, namun mulai fokus sejak lulus kuliah dari Universitas Pasundan Bandung," ungkap suami dari Khaerunnisa Amd Kes, yang bertugas di Puskesmas Kedungwuni bagian analisis.
Andi yang dikaruniai anak dua, Saskia (5) dan M Arjuna (2,5), memilih nama pewayangan untuk memberikan nama pada kandangnya, sehingga akan mudah untuk dikenali. Terpampang nama mulai dari Antareja, Yudistira, Arjuna, Bima, Sadewa hingga Nakula. Kenapa wayang, karena sang empunya memang suka dengan tokoh pewayangan, sampa-sampai anak keduanya juga diberi nama Arjuna.
Saskia BF memiliki materi kandang kualitas import, seperti KPP, DHY, TL, AD, Manila, dan Makita, yang harganya bisa mencapai jutaan rupiah. Namun begitu, menurutnya semua perkutut adalah sama ketika di kandang, "Semua sama di kandang, anakan juga tidak tentu, tergantung faktor keberuntungan saja ketika berternak," lanjutnya.
Bicara rezeki memang sendiri-sendiri alias sudah ada yang ngatur. Akan tetapi, dirinya pernah rekor menjual perkutut hingga harga Rp 50 jutaan ke Bandung. Yakni dari indukan Makita vs Makita. "Rezeki sendiri-sendiri, materi bagus belum tentu anakan bagus," imbuhnya.
Dalam waktu dekat, dia akan boyongan pindah rumah ke Jalan Singosari. Disana dia akan membawa semua perkutut dan kandangnya ke lokasi rumah barunya, begitu sudah selesai terbangun.
Andi yang merupakan anggota dari P3SI Korda Pekalongan berharap, agar korda akan semakin rukun dan semakin maju kedepannya. "Anggota rukun, lomba digiatkan agar pemula-pemula ramai. Otomatis pemula banyak, perkutut juga akan laris," pungkasnya. (dal)
Awali Ternak dengan Hobi

AKRAB - Sulis terlihat akrab dengan burung miliknya.
Awali Ternak dengan Hobi
NGAWI - Sekarang banyak peternak ayam yang bermunculan. Salah satunya Sulis, yang beralamat di Sidolaju RT 01 RW 09 nomor 16 Kecamatan Widodaren Kabupaten Ngawi. Dia memulai ternak berawal dari hobinya.
Sulis, mengatakan jika dirinya mengawali ternak ayam itu dari hobi. "Saya itu mengawali beternak ayam dari hobi. Hobi itu sejak kecil. Namun beternak itu sejak tahun 1990. Beternak itu dikarenakan tuntutan ekonomi. Apalagi saya kan hanya orang yang hidup di desa," kata suami dari Nur Aini.
Ditambahkan, untuk harga berbeda antara anakan dengan indukan. "Untuk harga sendiri itu berbeda antara anakan dengan induk. Saya kan beternak ayam bangkok. Kalau umur 7 hari sekitar 8 sampai Rp 140 ribu. Sedangkan untuk indukan berkisar Rp 150 hingga Rp 250 ribu. Itu baru yang biasa saja. Belum yang dipakai untuk aduan. Mungkin kalau dipakai untuk aduan bisa lebih tinggi," ujarnya.
Dia menambahkan mengenai cara pemeliharaan yang dilakukannya untuk ayamnya. "Saya itu memiliki cara pemeliharaan tersendiri untuk ayam saya. Dari ayam masih kecil diberi BR1. Lalu diberi juga vitacin, tetraclor dan obat lainnya. Kalau tak segera ditanggulangi biasanya mengalami kematian. Untuk pemliharaan sendiri ya dijemur pada pagi hari. Kemudian dimandikan dan dikeringkan," katanya.
Dia berharap kedepannya agar pemerintah khususnya kota Ngawi dapat memberikan pinjaman modal untuk peternak ayam agar bisa berkembang. (ap1/ap2)
Dari Raja Pindah ke Radja Palembang

SERAHKAN - Gending Sriwijaya Palembang menyabet juara umum. Prabukusumo saat menyerahkan piala kepada Eddy Yusuf.
Dari Raja Pindah ke Radja Palembang
*Hamengku Buwono Cup
YOGYAKARTA - Konkurs seni suara alam burung perkutut gelaran Koordinator Wilayah Persatuan Pelestari Perkutut Seluruh Indonesia (P3SI) pada 23-24 Juli 2011, bertajuk Hamengku Buwono Cup rampung digelar dan terlaksana dengan sukses.
Lomba yang memiliki point seratus ini menjadi gongnya lomba nasional, juga terpantau prestisius serta wah. Lima (5) blok kerekan yang disediakan panitia ludes, bahkan sekitar 30-40 peserta membatalkan ikut karena tak kebagian tiket.
Lomba bertaraf nasional tersebut 1 minggu sebelumnya sempat terbayangi oleh lomba HUT P3SI pusat di Jakarta. Meski demikian panitia merasa beruntung karena peserta tumpah ruah di HB CUP itu. Membludaknya peserta sudah diprediksi sebelumnya, karena lomba ini sebagai penutup menjelang Bulan Suci Ramadhan 2011.
ULASAN LOMBA
Untuk kelas Dewasa senior diraih oleh Gending Sriwijaya andalan Eddy Yusuf Asal Palembang, jauh meninggalkan lawan sehingga bendera koncer diraihnya.
Lodruk yang bersaing sangat alot, dengan Beauty menempati Posisi runner up, sedang Beauty hanya puas di papan ketiga. Juara ketiga di raih oleh Pangeran garapan Yohanes asal Tangerang.
Persaingan suara tengkung perkutut ini, juga tampak seru di kelas Yunior, Tampilnya para jago-jago nasional tersebut, mendapat perhatian serius dari para joki dan penonton.
Black berry luncuran H.Anas Jakarta moncer di urutan teratas, meskipun di kuntit ketat oleh gacoan Jaguar andalan H.Nury Jakarta yang masuk di papan kedua.
Sedang Sang Prabu, milik Prabukusumo dari Kraton Yogyakarta menempati rangking tiga setelah berjuang mati-matian, agar bisa meraih prestasi, dan tak sia-sia kerja kerasnya bisa menggondol juara mewakili tuan rumah.
Lomba perkutut Piala Raja ini, mematahkan anggapan, bahwa piala umum tak bisa hinggap di luar pulau Jawa, terbukti piala HB CUP 2011 ini, dari Raja hinggap ke Radja, atau ke Sumatera Selatan, kemudian ngandang di farm milik Eddy Yusuf juga Wakil Gubernurnya.
Juara di tahun yang akan datang apakah anda yang kini telah getol ikut lomba bisa meraihnya? Tahun 2012 adalah teka-teki silang buat anda kung mania. (dal)
TABEL----------------------
DAFTAR JUARA HB CUP XXII 2011
KELAS DEWASA SENIOR
JUARA GANT NAMA BURUNG PEMILIK ALAMAT RING
1 65 Gending Sriwijaya Radja BF Palembang Radja
2 52 Lodruk Kace Surabaya LIM
3 48 Beauty H. Gunawan Tim MTG Cendana
4 40 Pangeran Yohanes Tangerang MAM
5 58 D - 3 H. Gunawan Tim MTG TGM
6 54 Kaisar H. Ali Badri Surabaya Bamara
7 61 Mahardika Nur Buat Jakarta Bagus
8 12 Grand Zena H. Zaenuri Bandung Grand
9 27 Perwira H. Gunawan Tim MTG Amuse
10 18 Bintang Lugina Alay Bandung Lugina
11 39 Turangga Sukrayasa Bali Nirwana
12 44 Aku Rindu Deemas Surabaya IBM
13 67 Benzema Roni/ RBJ Tasikmalaya MMC
14 25 Mandala Awong Surabaya AW
15 60 Adipati Radja BF Palembang MMC
16 9 Matador Awong Surabaya CK
17 20 Lady Gaga Sony Pare -
18 5 Kembang Setaman Henry Manila Bandung Pele
19 13 Qiu - qiu Yen Pang Purwokerto Sania
20 24 Step Out Andijanto Temanggung Top One
KELAS DEWASA YUNIOR
JUARA GANT NAMA BURUNG PEMILIK ALAMAT RING
1 151 Black Berry H. Anas Jakarta BPD
2 145 Jaguar H. Nury Jakarta ING
3 186 Sang Prabu H. Prabukusumo Yogyakarta BK
4 159 Super Hero Abi Gober Cirebon Thien BDG
5 167 Beauty JR Dedy Audy Surabaya Audi 99
6 183 Permata Kasih Asep Aristos BF Bandung Manila
7 93 Si Gereleung B. Gun Suyanata Bekasi Solid
8 163 Bunga Desa H. Ali MM Surabaya Santa
9 178 Stoner Halim Bandung Halim
10 90 Mahkota Radja Radja BF Palembang Double g
11 98 Ayu H. Arifin / IBB Jakarta Double g
12 166 KPK H. Iwan Jakarta Terminal
13 198 Ashanty Prisma Jaya Surabaya Prisma Jaya
14 134 Kanjeng Mami H. Hanan Surabaya KS
15 103 Gemilang Wawan Kartiwa Sidoarjo Bravo
16 139 Maharani H. Ridho Surabaya Maju
17 107 Ardjuna Suharto / Joni Purworejo Romo PP
18 170 Baladewa Johan Setiawan Jatiwangi Sri Ratu
19 140 - - - -
20 207 Grand zam-zam H. Endang Tasikmalaya Kal BF
KELAS PIYIK YUNIOR SETENGAH TIANG
JUARA NAMA BURUNG PEMILIK ALAMAT RING
1 KINTAMANI SUKRAYASA BALI GRAND
2 BIMA H.KHOLIL SURABAYA KPP
3 OJO LALI H.ARIFIN/IPB JAKARTA DOBUBEL T
4 SULTAN LAMIDI SIDOARJO AMUSE
5 STONER HALIM BANDUNG HALIM
6 PESONA H.ADAM KUALA GENTA KUALA GEMPA
7 JAMES BON ANDI.S TANGERANG PADMA BF
8 MEGA BINTANG ABDUL SHOLEH BATANG MANILA
9 LONDON H.ARIFIN/IPB JAKARTA DOUBEL G
10 PRAJA WIBAWA KUSTAMAJI JEPARA GANDEN 200-ALVIN
11 ROSELA SUKARMAN GUNUNGKIDUL MILA
12 MAHADEWI INDRA CILACAP PATRA JAYA
13 LAVIOLA SUKRAYASA BALI SAPTA PESONA
14 ARMADA DEEMAS SURABAYA IBM
15 ALI BABA H.DARMADI PEKALONGAN ARIAN
16 DAMAR WULAN NURI SOLO UJANG PS
17 MAHADEWA TRIS BANJARMASIN RING
18 SIDO AGUNG BAMBANG SLEMAN B2W
19 TOLI-TOLIYUNIOR HENRY MANILA BANDUNG MANILA
20 REMBO ASEP CIREBON KS
KELAS PIYIK SENIOR FUL TIANG
JUARA NAMA BURUNG PEMILIK ALAMAT RING
1 NORMAN COMARU SUKRA YASA BALI ARUM
2 QUEEN YOHANES TANGERANG BAMARA/U3
3 SENYUM PRIYONO BEKASI KPP
4 NAKULO MBING SOLO NURI
5 KIDUNG BAHARI GUNAWAN CIREBON TGM
6 TERAJANA EDDY YUSUF PALEMBANG RADJA
7 KENCONO WUNGGU H RONI/BILLAH JAKARTA ROMA
8 KEBO IWA SUKRA YASA BALI NIRWANA
9 PUTRI PONOROGO ALAM BF PONOROGO ALM BF
10 PINGIT SARGIYANTO/HARTONO JAKARTA SPIDER
11 SANG NAGA EDI AMIN JAKARTA ERASKA
12 GANT. NO.074 - - -
13 HORISON TOTOK PATI HARSEN
14 GEMILANG WAWAN K SIDOARJO PORAVO
15 TURBONZA ASEP PJ CIREBON PUSPA JAYA
Biayai Kuliah dengan Ternak Ayam

MERAK - Ahmad Yusuf saat dikandang ayam merak di kantornya, Buaran.
Biayai Kuliah dengan Ternak Ayam
PEKALONGAN - Apa yang dilakukan Ahmad Yusuf, yang beralamat di Banyurip Alit Gang 3B Nomor 298 patut dicontoh. Pasalnya dirinya dapat membiayai kuliah dari beternak ayam. Dia mengatakan pada Kamis (21/7) saat ditemui Radar dirumahnya jika dirinya beternak ayam untuk biaya kuliah.
Demikian dikatakan Ahmad Yusuf pada Kamis (21/7) saat ditemui Radar dirumahnya. Menurutnya, jika dirinya beternak ayam itu untuk biaya kuliah. Ternak ayam dirasanya cukup lumayan hasilnya. Dirinya sudah beternak ayam sejak kecil. "Saya itu sudah lama beternak ayam. Ya sejak kecil. Saya itu beternak ayam awalnya karena kesenangan. Namun setelah saya menempuh kuliah, saya memutuskan beternak ayam untuk biaya kuliah. Hal itu dikarenakan harga jual ayam cukup memuaskan. Apalagi kan ayamnya itu ayam bangkok. Waktu itu sekitar 1 juta. Nah dari sana akhirnya saya tetap bertahan beternak ayam hingga sekarang. Nah sekarang sih sudah beternak beberapa jenis ayam. Ada ayam cemani, ayam sanggar, ayam ketawa, ayam pelung, ayam peking dan ayam bangkok," katanya.
Sambungnya mengenai harga ayam miliknya. "Harga masing-masing jenis ayam bervariasi. Ayam cemani berkisar 250 ribu hingga 5 juta. Ayam sanggar sekitar 1 juta. Ayam ketawa sekitar 1 juta. Lalu ayam pelung untuk 1 jodohnya seharga 600 ribu. Sedangkan ayam bangkok itu 1 juta. Saya juga ada bebek peking. Harganya berkisar 1 juta. Namun harga hancur ketika isu flu burung merebak. Setelah itu sih stabil lagi," ujarnya.
Sementara itu dirinya juga bercerita mengenai pemeliharaan ayam tersebut yang tak serumit burung. "Pemeliharaan ayam itu tak serumit burung. Kalau ayam itu ya tiap kandang tiap ayam. Kemudian dibersihkan dan diberi antisektisida. Selanjutnya diberi pakan dedeg dan nasi. Ya ada juga yang pakannya poor," katanya.
Dia menambahkan jika pemberian pakan berdasarkan usia. "Usia 0 hingga 14 minggu diberi pakan poor. Sedangkan untuk usia yang kelihatan lalurnya alias setengah dara diberi pakan. Sedangkan itu diberi jamu, telur dan madu. Itu untuk anti flu burung. Disamping itu juga diberi suket teki dan kangkung. Itu dapat memberikan dampak yang baik untuk kesehatan ayam," imbuhnya.
Tambahnya jika ciri ayam yang berkualitas baik. "Ciri ayam yang berkualitas baik itu kaki bentuk seperti belimbing atau bintang, supilnya agak rapet tak renggang, jari seperti clurit, postur tubuh jantung tak bungkuk, kepala atau leher keras, paruh agak bengkok lancip ke bawah dan jaluh tajam. Biasanya yang seperti itu untuk aduan," ucapnya.
Ditambahkannya jika penyakit ayam ada beberapa jenis. "Penyakit yang dialami ayam ada beberapa jenis seperti Cacingan, ngorok dan epilepsi. Penyakit tersebut ada yang bisa diobati, ada pula yang tak bisa diobati. Biasanya penyakit berlangsung sampai 2 minggu. Ciri-cirinya ayam itu sakit yaitu wajah pucat, dubur basah, nglukruk, tembelek putih, pernapasan tak bisa panjang dan hidung basah. Harusnya itu hidung kering agak menjorok ke paruh. Penyakit tersebut dapat diatasi dengan pemberian jamu, telur, dan madu. Kemudian juga diberikan pil dari apotik seperti vitacin, tetraclor dan masih banyak lagi. Apabila tak diatasi ayam jadi kurus. Lama kelamaan bisa mengalami kematian," pungkasnya. (ap1/ap2)
Senin, 11 Juli 2011
Hobi Merpati, Hilangkan Stres

BERMAIN - Mudakir saat bermain dengan merpati kesayangannya.
Hobi Merpati, Hilangkan Stres
PEKALONGAN - Memiliki hobi bermain dengan burung merpati, bisa menghilangkan stres tersendiri. Selain bisa menikmati warna bulunya, juga bisa menikmati kemampuan terbangnya yang cepat dan tinggi.
Salah satunya yang dilakukan Mudakir yang tinggal di Krapyak Lor Gang 5A Nomor 22 saat ditemui Radar pada Jumat (8/6) di kediaman temannya, M Faiq.
Mudakir mengatakan, jika hobi burung dapat menghilangkan stres. "Saya itu bergelut di dunia burung karena hobi. Ya hobi burung itu bisa mengilangkan stres. Apalagi kalau melihat keindahan warna burung merpati. Ditambah jika dilatih pun tak rewel," ujarnya.
Dijelaskan, burung merpati terdiri dari 3 kategori. Merpati untuk tinggian, balap dan kolongan. Ketiganya memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Untuk merpati tinggian itu biasanya dilatih di atap rumah dengan diterbangkan. Sedangkan untuk merpati kolongan dilatih di tempat kolongan. Untuk merpati balap sendiri itu dilatih dengan diterbangkan di tempat yang jauh dari keramaian.
Dia menambahkan, harga burung merpati cukup bervariasi. Dari kisaran puluhan ribu hingga jutaan rupiah. Semua tergantung dari kualitas dan prestasi dari merpati itu sendiri. "Harga setiap jenis burung merpati bervariasi. Balap biasanya berkisar antara 500 ribu sampai 150 juta. Tinggian antara 50 ribu sampai 50 juta. Kolongan antara 50 ribu sampai 15 juta," katanya.
Menurutnya, dalam memilih merpati perlu memperhatikan beberapa hal, salah satunya dari postur tubuhnya. Seperti, saat hinggap kakinya bundar, kaki panjang, jari agak lentik, leher tegak ke atas, serta bentuk paruh ke bawah. "Bagi saya yang menarik itu dari postur tubuh burung itu. Semisal postur tubuh masing-masing burung itu berbeda. Hal itu yang membuat menarik," imbuhnya.
Dia banyak mengalami suka duka menjalani hobinya. Sukanya kalau burung yang dilatih dapat meraih kejuaraan. Kalau dukanya jika burung hilang. Apalagi burung kesayangan. Selain itu jika sakit berkepanjangan lalu mati. "Padahal sudah melakukan perawatan yang teratur," tuturnya. (ap1/ap2)
Si Jambul, Pernah Juara I

AKRAB - Iin, istri Joko Riyanto tampak akrab dengan burung milik suaminya.
Si Jambul, Pernah Juara I
PEKALONGAN - Si jambul, burung jenis cucak ijo milik Joko Riyanto pernah meraih juara I tingkat eks Karisidenan Pekalongan di Sragen.
Demikian dikatakan Joko Riyanto sang pemilik saat ditemu Radar pada Jumat (1/7), "Burung milik saya pernah meraih juara I yaitu Si Jambul, burung jenis cucak ijo. Selain itu juga ada yang meraih juara II yaitu Niki, burung jenis murai. Kejuaraan itu tingkat eks karisidenan. Nah untuk burung saya itu semuanya memiliki karakteristik yang sama. Suaranya itu tak putus-putus," ujarnya.
Ditambahkan, burung miliknya diberi makanan telur semut (kroto) untuk menjaga stamnina tubuhnya. Sehingga saat berlaga di lapangan akan siap sedia. "Saya memberi makan burung saya dengan telur semut (kroto)."
Dikatakan, dirinya menyukai burung sejak kecil, awalnya karena berteman dengan para penghobi burung. "Nah akhirnya saya pelihara sendiri yang serius untuk dilombakan sejak memiliki istri. Itu sekitar umur 30 tahunan," ucapnya.
Dirinya memiliki burung itu, hanya sebatas kesenangan saja dan tidak untuk menjualnya. Sebab, pernah pula burung kesayangannya ditawar orang tapi ditolak karena masih senang. "Tapi walau ikut lomba bukan incar hadiah tapi sekedar hobi," imbuhnya.
Dalam menjalani hobinya tersebut, Joko juga memiliki suka duka tersendiri. Dia suka jika burung yang dilatih gampang dan tak rewel. Syukur-syukur bisa meraih juara. Sedangkan dukanya itu jika hilang dan tak kembali. "Apalagi burung kesayangan," ujarnya.
Dia berharap kedepannya pemerintah bisa turut andil untuk memberi perhatian khusus kepada para penghobi burung. Sebab selama ini penggemar burung semakin banyak, namun belum ada tempat khusus untuk latihan dan lomba.
"Nah lebih tepatnya disediakan tempat berupa pasar burung yang permanen sehingga penggemar mudah melatih burung miliknya. Lagipula kan juga bisa meningkatkan kualitas burung terutama di Kota Pekalongan. Kan sekiranya juga sudah cukup terkenal," pungkasnya. (ap1/ap2)
TUNJUKKAN - Tan Kie Liong berada diantara plong kandang perkutut kesayangannya.
Ingin Bagus, Jangan Banyak Minum
COMAL - Bagi kung mania, tentunya mengharapkan perkutut andalannya memiliki suara yang indah dan stabil, sehingga saat digantang dalam suatu iven akan menjadi juara. Ada salah satu rahasia yang dibeberkan oleh Tan Kie Liong atau biasa dipanggil Bejo. Jika perkutut ingin bagus suaranya, maka jangan banyak diberi minum.
"Kalau burung ingin suaranya bagus, jangan banyak minum atau istilahnya ngokop," jelas Bejo Subroto, saat ditemui Radar di rumahnya Jalan Teratai Raya Comal.
Dijelaskan, jika perkutut terlalu banyak minum, saat digantang atau dipanaskan, maka akan merusak pita suara burung. Disamping itu akibat kebanyakan minum, perkutut akan berakibat mencret saat buang air. Akibatnya, burung akan malas manggung, sehingga belum bisa mencapai standar untuk lomba.
Tan Kie Liong Bird Farm atau biasa dikenal dengan TKL BF, perkutut andalannya pernah beberapa kali menjuarai beberapa iven. Diantaranya, gandrung pernah juara September 2006, rindu juara 3 di latber smackdown cup.
Disamping itu, lestari pernah juga menjadi juara 1 di kelas piyik yunior roban cup II 2008 Batang Pekalongan. Selain itu, anakan dari lestari juara 3 di Latber Brebes.
Saat ini, dia memiliki 14 plong kandang indukan, namun seiring berjalannya waktu saat ini hanya masih ada 7 pasang indukan saja. Dirinya mulai aktif bermain perkutut lomba sejak 2004 yang lalu, dengan mengikuti berbagai iven bergengsi di beberapa daerah, mulai dari Pekalongan, Tegal, Brebes, Semarang dan lainnya.
Disamping, perkutut disarankan jangan terlalu banyak minum. Menurutnya, perkutut juga disarankan jangan terlalu jauh-jauh dari orang. Dengan begitu, perkutut akan mengenal orang yang memiliki atau yang memeliharanya. "Burung kalau tidak dipegang oleh orang lebih jinak. Sehingga akan mudah bunyi," tambah bapak tiga anak itu.
Untuk selalu berdekatan dengan perkutut kesayangannya, sampai-sampai saat menonton televisi, Bejo selalu meletakkan kurungan perkututnya di meja sebelahnya. "Kalau nonton TV, perkutut ditaruh di meja sebelah tempat duduk, sehingga akan kenal dengan pemiliknya," lanjutnya.
Saat ini, dia mengandalkan lestari yang sudah memiliki beberapa prestasi. Lestari sendiri merupakan anakan dari lestari I dengan anakan virgo TKD.
Dirinya berharap kepada P3SI Korda Pekalongan agar selalu rutin menggelar lomba, sehingga akan bertambah ramai peminat perkutut. "Sering lomba, biar tambah ramai," pungkasnya. (dal)
Jumat, 08 Juli 2011
Lomba Merpati Semarak

SEMANGAT - Peserta tampak semangat karena serunya perlombaan.
Lomba Merpati Semarak
PEKALONGAN - Penyelenggaraan lomba merpati kolongan yang diikuti oleh 20 merpati kolongan untuk kategori A dan 20 merpati kolongan untuk kategori B, berlangsung semarak.
Lomba itu berlangsung dari pukul 09.30 sampai selesai di kolongan Slamaran. Untuk masing-masing kategori mendapatkan kendaraan bermotor dengan pendaftaran 2 juta.
Sugianto, Ketua Panitia Lomba Merpati Kolongan mengatakan dengan pendaftaran lomba sebesar 2 juta, pemenang berhak mendapatkan hadiah kendaraan bermotor.
"Pendaftaran ini 2 juta dengan mendapatkan hadiah kendaraan bermotor untuk tiap kategori. Untuk juara I mendapatkan honda tiger dan trophy. Sedangkan juara II mendapatkan honda beat dan trophy," ujarnya.
Ditambahkan, lomba berjalan dengan serunya, karena masing-masing peserta juga sekaligus menjadi suporter jagoannya. "Suasana sangat semarak dengan seruan penonton yang menambah ramai. Perlombaan jadi tak terasa karena berlangsung seru," ucapnya.
Dari hasil lomba itu, dihasilkan jawara, antara lain, untuk kategori A oleh Mbing dari Pantai sari dengan merpatinya 'V3' sebagai juara I dan Iwan dari Pantai sari dengan merpatinya 'Krisna' keluar sebagai juara II. Sedangkan kategori B oleh Gembus dari Wonosobo dengan merpatinya 'Hoki' sebagai juara I dan Sukir dari Bumirejo dengan merpatinya 'Pakubumi' sebagai juara II.
"Tata aturan lomba sendiri yaitu kecepatan dan ketepatan masuk dan keluar kolongan. Pertama merpati diterbangkan 1 Km dari kolongan. Lalu merpati masuk ke dalam kolongan. Kemudian hinggap di merpati pasangannya. Tak boleh melewati garis bawah kolongan," imbuhnya.
Sementara itu, Iwan, salah seorang peserta dari Pantai Sari dengan merpatinya 'Krisna' merasa senang karena merpatinya menjadi juara. "Saya senang menang lomba karena pendaftaran kan cukup mahal. Ya 2 juta gitu. Saya sih uang tak terlalu dipermasalahkan karena kan sudah hobi. Tapi kasihan yang kalah. Ya itu juga kan berkat latihan yang intensif waktu di kolongan. Semoga kedepannya dapat lebih baik lagi pelaksanaannya. Pemerintah khususnya Kota Pekalongan dapat lebih memperhatikan nasib penggemar burung untuk disediakan tempat khusus untuk lomba dan latihan," tuturnya. (ap1/ap2)
Krisna, Khas Tonggrong Kaki

KOMPAK - Suparno bersama burung kesayangannya.
Krisna, Khas Tonggrong Kaki
PEKALONGAN - Krisna merpati milik Suparno Panjang Wetan, memiliki ciri khas khusus pada kakinya. Kaki Krisna bertonggrong, alias memiliki bulu di kaki.
Suparman menceritakan pengalaman selama menggeluti dunia burung saat didatangi Radar pada Kamis (9/6). Dikatakan, jika dia sudah tahunan menggeluti merpati untuk kesenangan saja. Selain bisa menghilangkan stress, merpati juga mampu memberi hiburan tersendiri. "Saya sudah tiga tahun terjun di dunia burung merpati. Profesi itu saya jalani cuma sekadar hobi."
Merpati miliknya, selalu dirawatnya dengan baik dan penuh seksama serta latihan yang rutin. Sehingga jika menghadapi beberapa iven bergengsi sudah siap bergabung. "Burung sering saya beri jamu-jamuan saat akan mengikuti kompetisi," lanjutnya.
Dikatakan, banyak sudah suka dan duka selama melakukan hobi merpatinya itu. Sehingga sudah banyak kenangan yang terukuir bersama merpati-merpati kesayangannya itu. "Suka duka saya di dunia burung merpati adalah saya suka jika saat perlombaan merpati saya mendapatkan juara. Namun dukanya saat merpati saya tidak kembali atau hilang," tuturnya. (ap1/ap2)
Guyub Cup Bukti Kebangkitan Perkutut
JAWARA - Para jawara usai bertanding, kompak berfoto bersama.
Guyub Cup Bukti Kebangkitan Perkutut
SEMARANG - Gelaran latber 'Guyub Cup', Minggu (22/6) laly semakin membuktikan kebangkitan perkututan di Jawa Tengah, khususnya di wilayah Semarang. Tercatat sudah 5 kali lebih, penyelenggaraan lomba di semarang, sejak diadakan kontes kejurnas awal tahun lalu.
Lomba kali ini terbilang beda dari lomba yang lalu, dimana pada lomba kali ini panitia membuka kelas baru piyik hanging. Meski belum banyak pesertanya, namun kelas piyik hanging ini kedepan bakal diminati kung mania. Apalagi kelas hanging bisa menjadi media promosi peternak, dan terbukti kemarin salah satu burung peserta langsung dibeli penonton usai lomba kelar.
Di kelas dewasa, real madrid meski baru naik kelas, terlihat tidak grogi menghadapi seniornya. Di joki langsung perawat handal solo Dianto, real madrid dengan mudah melenggang menjadi juara pertama mengalahkan selendang sutra milik akon indramayu. Sedangkan jagoan tuan rumah badut, meski dominan bunyinya namun belum mampu menahan jawara dari luar Semarang.
Sedangkan di kelas piyik setengah kerek, duer jagoan tuan rumah surya naga dan turki mampu mengalahkan tetamunya, sehingga masing-masing berhak dengan tropi juata pertama dan kedua, disusul nakula di posisi ketiga. Sementara di kelas hanging, pendatang baru, bayu sakti arian milik eko radar berusaha memimpin dengan berani, meski akhirnya disalip oleh grand star hartono semarang cempaka. Meski cuaca terlihat ekstrim, namun di kelas hanging, burung berani tampil dengan hebatnya.
Inanto personel Korda Semarang dan Korwil Jateng berharap, tahun 2011 menjadi titik kebangkitan perkutut di Semarang sebagai ibukota Jawa Tengah, sehingga hobi perkutut akan menjadi semakin ramai di lapangan, terutama dengan para pendatang baru. (dal)
----Hasil Juara-----
Dewasa Senior
Juara Nama Burung Pemilik Domisili Ring
1 real madrid tris/dianto banjarmasin hin
2 selendang sutra akon andi indramayu palem
3 badut asen semarang as
4 leo ndekem micchael/asen semarang makita
5 antaseno michael semarang mic
6 puri giarto semarang makita
7 jaguar gianto/lunglung surabaya sgt
8 sadewa h mastur kaliwungu saskia
9 vodka cong tek semarang makita
10 barcelona dianto solo dnt
Piyik Yunior
Juara Nama Burung Pemilik Domisili Ring
1 surya naga eddy ban semarang dk
2 turki mustari semarang palem
3 nakula pak mbing solo nuri
4 sadewa pak mbing solo nuri
5 putra elok solikin semarang king's
6 arjuna akon/andi indramayu manila
7 joko tole aya semarang asri
8 angling darma hendrawan semarang wj
9 brawijaya hendrawan semarang wj
10 pendekar suyat wonogiri wn
Piyik Hanging
Juara Nama Burung Pemilik Domisili Ring
1 grand star hartono semarang cempaka
2 bayu sakti eko radar pekalongan arian
3 gethuk lindri m nasir pekalongan sovin
4 gonjang ganjing supomo semarang hmy
5 fitri h mastur kaliwungu sl
6 new samono hindarto solo acc
7 godean bambang yogya b2w
8 si bolang yussuf pekalongan pm
9 menir jr edy obat semarang lady
10 petruk gubuk semarang makita
Salurkan Hobi Agar Maju

SABAR- Yunius dengan sabarnya melatih burung kesayangannya.
Salurkan Hobi Agar Maju
PEKALONGAN - Yunius, salah satu pecinta burung merpati asal Tegal mengaku sudah lama menggeluti dunia burung merpati, saat didatangi Radar pada Kamis (9/6).
"Saya sudah 15 tahun menggeluti dunia burung merpati, ya saya menggeluti dunia merpati ini sejak tahun 1986."
Dikatakan, dirinya hanya sekadar menyalurkan hobi saja. Karena, menurutnya, merpati bisa membuat pikiran menjadi rileks dan tenang. "Saya cuma menyalurkan hobi saja, saya hobi merpati karena merpati membuat pikiran damaim dan bisa nebgisi waktu luang dengan bermain merpati," tambahnya.
Walaupun cuma menyalurkan hobi, tapi dirinya juga bersyukur karena pernah mendapatkan juara tingkat Kota Madya Tegal.
Disamping itu, memelihara burung merpati banyak senangnya, "Mungkin karena saya hobi. Semantara dukanya hanya kalau burung itu hilang dan tidak kembali," ujarnya sambil tersenyum.
Dia berharap pemerintah bisa memperhatikan dengan lebih baik, dengan cara menggelar iven bergengsi di tiap kota dan daerah, sehingga akan semakin maju. "Saya ingin pemerintah dapat ikut campur menggalakan lomba tingkat nasional," katanya. (ap1/ap2)
Kaki Merpati Seperti Kaki Bebek

KESAYANGAN - M Faiq dan merpati kesayangan yang diberi nama 'Ndaun'.
Kaki Merpati Seperti Kaki Bebek
PEKALONGAN - Ndaun merpati milik Moch Faiq Krapyak Lor Gang Gita Asri memiliki keunikan warna abu-abu tua, tinggi dan cepat saat turun ke bawah.
Saat ditemui Radar pada Rabu (15/06), Moch Faiq menuturkan, jika pemberian nama burung miliknya dari pemilik sebelumnya, "Saya memberi nama merpati milik saya 'Ndaun' itu karena pemilik sebelumnya senang makan daun suruh dan tembakau. Kaki Ndaun itu seperti bebek," tuturnya.
Dia menambahkan pengalaman dirinya selama menjadi penggemar burung, "Awalnya saya menggemari burung milik tetangga sekitar tahun 2003. Selanjutnya saya memelihara merpati karena memiliki makna tersendiri bagi saya."
Dikatakan, dalam memelihara merpati, ada suka dan duka tersendiri yang pernah dialaminya. "Duka dirasakan jika jatuh sakit lalu mati dan hilang tak kembali lagi. Sedangkan suka dirasakan jika kalau merpati yang diterbangkan jatuh ditempat yang sudah dipatok," ungkap suami dari Arinil Khusnah.
Lebih lanjut ditambahkan, jika dirinya ingin pemerintah setempat terutama Kota Pekalongan dapat memperhatikan kaum kecil penggemar burung, karena merpati merupakan burung yang sudah cukup terkenal di masyarakat. "Saya berharap agar pemerintah kota Pekalongan dapat memperhatikan kaum kecil terutama kau penggemar burung, khususnya merpati, karena merpati di Pekalongan cukup dikenal. Selain itu jangan menganggap bahwa merpati merupakan penyebab flu burung. Penyakit itu datangnya dari Tuhan dan tak semua burung menyebabkan penyakit," pungkasnya. (ap1/ap2)
Langganan:
Postingan (Atom)