Senin, 11 Juli 2011

Hobi Merpati, Hilangkan Stres

KHAMDANAH MAULIDAH
BERMAIN - Mudakir saat bermain dengan merpati kesayangannya.

Hobi Merpati, Hilangkan Stres

PEKALONGAN - Memiliki hobi bermain dengan burung merpati, bisa menghilangkan stres tersendiri. Selain bisa menikmati warna bulunya, juga bisa menikmati kemampuan terbangnya yang cepat dan tinggi.
Salah satunya yang dilakukan Mudakir yang tinggal di Krapyak Lor Gang 5A Nomor 22 saat ditemui Radar pada Jumat (8/6) di kediaman temannya, M Faiq.
Mudakir mengatakan, jika hobi burung dapat menghilangkan stres. "Saya itu bergelut di dunia burung karena hobi. Ya hobi burung itu bisa mengilangkan stres. Apalagi kalau melihat keindahan warna burung merpati. Ditambah jika dilatih pun tak rewel," ujarnya.
Dijelaskan, burung merpati terdiri dari 3 kategori. Merpati untuk tinggian, balap dan kolongan. Ketiganya memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Untuk merpati tinggian itu biasanya dilatih di atap rumah dengan diterbangkan. Sedangkan untuk merpati kolongan dilatih di tempat kolongan. Untuk merpati balap sendiri itu dilatih dengan diterbangkan di tempat yang jauh dari keramaian.
Dia menambahkan, harga burung merpati cukup bervariasi. Dari kisaran puluhan ribu hingga jutaan rupiah. Semua tergantung dari kualitas dan prestasi dari merpati itu sendiri. "Harga setiap jenis burung merpati bervariasi. Balap biasanya berkisar antara 500 ribu sampai 150 juta. Tinggian antara 50 ribu sampai 50 juta. Kolongan antara 50 ribu sampai 15 juta," katanya.
Menurutnya, dalam memilih merpati perlu memperhatikan beberapa hal, salah satunya dari postur tubuhnya. Seperti, saat hinggap kakinya bundar, kaki panjang, jari agak lentik, leher tegak ke atas, serta bentuk paruh ke bawah. "Bagi saya yang menarik itu dari postur tubuh burung itu. Semisal postur tubuh masing-masing burung itu berbeda. Hal itu yang membuat menarik," imbuhnya.
Dia banyak mengalami suka duka menjalani hobinya. Sukanya kalau burung yang dilatih dapat meraih kejuaraan. Kalau dukanya jika burung hilang. Apalagi burung kesayangan. Selain itu jika sakit berkepanjangan lalu mati. "Padahal sudah melakukan perawatan yang teratur," tuturnya. (ap1/ap2)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar