Senin, 09 Mei 2011

Berkah Tersendiri dari Lomba Kliwonan

DALAL MUSLIMIN
BERKAH - Pemuda sekitar mendapat berkah tersendiri dari arena parkir yang disediakan dalam lomba.

Berkah Tersendiri dari Lomba Kliwonan
*Area Parkir Dipenuhi oleh Maniak Burung Kicauan

Ada berkah tersendiri bagi sebagian orang saat gelaran Lomba Kliwonan di Paesan Utara Kedungwuni. Salah satunya, yakni lahan parkir yang ada dipenuhi oleh para pengunjung, baik peserta lomba atau para penonton. Seperti apa?

LAPORAN : DALAL MUSLIMIN
DARI: KEDUNGWUNI

LOMBA burung Kliwonan di Paesan Kedungwuni berlangsung meriah, Jumat (22/4) yang lalu. Ratusan maniak burung berkicau hadir dengan membawa burung andalan masing-masing. Mereka bersorak-sorak memberikan semangat burung kesayangannya, layaknya suporter suatu pertandingan olahraga.
Kehadiran mereka dalam gelaran lomba tersebut tentunya tidak terlepas dari alat transportasi yang mereka kendarai. Dari sepeda, sepeda motor hingga mobil, berjajar di area kebun yang disulap menjadi lahan parkir. Dengan begitu, para pengunjung dan peserta lomba bisa menitipkan kendaraannya secara lebih nyaman tanpa rasa khawatir, karena sudah ada penjaganya.
Heri, salah satu penjaga parkir itu mengatakan dalam setiap iven baik lomba maupun latihan, mereka membagi tim kerja tersendiri untuk mengamankan lokasi parkir tersebut. Dengan begitu, penjagaan parkir akan menjadi lebih terkoordinir dengan baik. "Penjaga parkir saat ini biasanya dibagi dalam dua tim yang satu timnya terdiri dari empat orang, koordinatornya mas Irul," jelasnya.
Dengan pembagian kerja seperti itu, maka dapat dipastikan akan lebih terpantau kendaraan yang ada di area parkir. Seperti pada umumnya parkiran, pihaknya melengkapi para penjaga parkir dengan peluit dan nomor parkir. Hal itu untuk mengantisipasi jika terdapat hal-hal yang tidak diinginkan, seperti kehilangan. "Kalau ada yang hilang, bisa-bisa mengganti mas," lanjutnya.
Dalam kesempatan lomba tersebut, yang digelar setiap Jumat Kliwon, pihaknya memberikan tarif khusus sepeda motor Rp 2.000 sedangkan saat latihan biasa hanya Rp 1.000. Tentunya, itu menjadi berkah tersendiri baginya dan teman-teman yang menjaga parkir, dengan pendapatan yang diperolehnya itu. "Kalau lomba kliwonan bisa seratusan lebih jumlah motor dan mobil yang di parkir," ungkap Heri bersemangat.
Namun, lanjutnya, jika pada latihan biasa tidak mencapai ratusan kendaraan yang terparkir, karena hanya puluhan saja. "Kalau latihan rutin, paling sekitar tiga puluh hingga empat puluhan saja," tambahnya.
Berapapun itu, yang jelas dengan semaraknya latihan dan lomba burung kicauan itu, menjadi berkah tersendiri bagi sebagian orang untuk mencari rezeki yang halal. Seperti dengan adanya lahan parkir itu. Semoga saja, latihan dan lomba burung yang ada di Pekalongan bisa lebih semarak dan penuh semangat. Apalagi jika kegiatan itu juga didukung oleh pemerintah daerah setempat. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar