Senin, 09 Mei 2011

Tak Rugi, Ternak Perkutut

DALAL MUSLIMIN
PENANGKARAN - H Subhan Zein saat berada di lokasi kandang penangkaran perkututnya.

Tak Rugi, Ternak Perkutut

PEKALONGAN - Bagi H Subhan Zein (56), berternak Burung Perkutut secara financial tidak menimbulkan kerugian, karena perkutut selain memiliki pangsa pasar yang luas juga memiliki nilai harga yang tinggi.
"Secara financial, tidak rugi ternak perkutut," begitu terang H Subhan Zein saat Radar bertandang ke rumahnya, di Jalan Jenderal Sudirman Gang Asoka nomor 13B Podosugih.
Dijelaskan, bagi para pemula yang ingin melestarikan Perkutut bisa mengawali dengan membeli sepasang Perkutut yang sudah berjodoh, sehingga lebih mudah dalam proses pengembangbiakannya.
Dicontohkan, dengan membeli sepasang Perkutut seharga Rp 300 ribu saja, maka dalam kondisi stabil, burung anggungan ini mampu menetaskan dua pasang anakan dalam sebulan. Nah, jika tiga bulan maka akan menghasilkan anakan enam ekor. "Jika dijual di pasar burung, harganya bisa mencapai Rp 50 ribuan. Maka dari 50 ribu dikalikan 6 hasilnya Rp 300 ribu, sehingga modal awal untuk perkututnya sudah kembali. Tinggal cari untuk pakan dan kandang saja," terangnya.
Menurutnya, pakan untuk perkutut cukup hemat dan tidak boros seperti burung lainnya. Hanya dengan campuran biji-bijian seperti millet, jewawut, gabah, ketan hitam, dan kacang hijau, maka Perkutut bisa menghasilkan anakan yang baik.
H Subhan Zein, yang juga Ketua Persatuan Pelestari Perkutut Seluruh Indonesia (P3SI) Koordinator Daerah (Korda) Pekalongan memberikan saran, bagi para pemula yang ingin berternak Perkutut, jangan terlalu bernafsu dulu. Pertama coba dengan membuat dua kandang saja, dan membeli burung yang sudah jodoh untuk sekadar pindah kandang saja. Sehingga lebih mudah dalam menangkarkan. "Jangan lihat kualitas dulu, yang penting bisa beranak dan terjual. Uangnya terkumpul dan selanjutnya bisa beli indukan yang bagus. Setelah berhasil, tak perlu lagi jual ke pasar, sebab jika sudah terkenal ada saj rezeki yang datang. Semua sudah ada yang mengatur," bebernya sambil tersenyum lebar.
H Subhan Zein memiliki kandang penangkaran yang diberi nama Citra Nuansa Suara Bird Farm (CNS BF) dan berdiri sejak 1999 ini, sudah menghasilkan ribuan anakan Perkutut dan sudah dipasarkannya ke beberapa wilayah. "Saat ini Pekutut yang aktif diternakkan ada 12 pasang saja, dan ada sekitar lima puluhan ekor burung," lanjut H Subhan yang sehari-harinya sibuk di KUD Makaryo Mino Pekalongan.
Dari hasil penangkarannya, suami dari Hj Mumtaza itu, tentunya sudah menghasilkan ratusan juta lebih dari burungnya. Untuk sepasangnya dia menjual sekitar Rp 250 ribuan hingga jutaan. Bahkan perkutut betina miliknya, yang dibeli orang Jakarta pernah dibayar oleh orang Kebumen seharga Rp 25 juta. Sementara perkutut juaranya yang bernama Dany Pedrosa, anakan dari Leo Virgo dengan Wik Rumba, dibayar orang seharga Rp 12,5 juta. Pedrosa yang lahir pada 7 Juni 2007 itu, pernah juara I di Pekajangan Cup, Juara III di Gunung Jati Cup Cirebon.
Disamping itu, pernah juga ada teman dari Madiun, yang memborong 9 ekor burung seharga Rp 12 juta.
Untuk saat ini, bapak yang dikaruniai 5 orang anak itu, memiliki Perkutut andalan yang bernama Fernando yang masih berumur 5 bulanan, anakan dari Makita Dewata dengan CNS. Selain itu ada pula, Orlando yang masih sekitar 7 bulanan. "Semua ini saya persiapkan untuk lomba perkutut di Brebes dalam waktu dekat," pungkasnya. (dalal)


Nama : H Subhan Zein (56)
Alamat : Jalan Jenderal Sudirman Gang Asoka nomor 13B Podosugih
Penangkaran : Citra Nuansa Suara Bird Farm (CNS BF),
Berdiri : 1999
Jabatan : Ketua Persatuan Pelestari Perkutut Seluruh Indonesia (P3SI)Koordinator Daerah (Korda) Pekalongan

1 komentar:

  1. Assalamualaikum Pak Haji Subhan Zein,
    Saya pemula pingin ternak perkutut, kalau beli bibit perkutut dua pasang dan dikirim ke cirebon, berapa harga sampai tujuan.

    BalasHapus