Senin, 09 Mei 2011

Kung Rutin Manggung Tiap Minggu












DALAL MUSLIMIN

DIGANTANGKAN - Burung Perkutut dalam latihan burung di lapangan Pekajangan.

Kung Rutin Manggung Tiap Minggu

KEDUNGWUNI - Masyarakat pecinta perkutut yang tergabung dalam Persatuan Pelestari Perkutut Seluruh Indonesia (P3SI) Koordinator Daerah (Korda) Pekalongan, rutin manggung setiap hari Minggu di lapangan latihan sebelah lapangan HW Pekajangan.
H Subhan Zen, Ketua P3SI Korda Pekalongan menuturkan, seluruh anggota dan pecinta perkutut rutin melakukan latihan setiap hari Minggu. Hal itu, selain untuk mempererat tali persaudaraan para anggota dan calon anggota, juga untuk melatih perkutut memiliki mental yang baik saat berada digantangan. "Latihan ini seminggu sekali mulai pukul tujuh pagi hingga sekira pukul dua belas," ujarnya.
Dikatakan, dengan gantangan yang berjumlah banyak yakni ada 127 gantangan, menjadikan peserta yang hadir cukup banyak dan dari berbagai wilayah, mulai dari Kota Pekalongan, Pemalang hingga Batang. Latihan itu sendiri, katanya, sudah ada sejak tahun 1992 dengan lokasi yang berpindah-pindah. "Kalau latihan biasa saja, tidak ada penilaian khusus," lanjut H Subhan Zen, yang juga Ketua 1 Bidang Organisasi P3SI Korwil Jawa Tengah.
Sementara itu untuk lomba perkutut, imbuhnya, dijadwalkan oleh Korwil dan tidak bisa seenaknya sendiri. "Untuk lomba diatur dari Korwil," ujarnya.
Dirinya yang beralamat di Jalan Jenderal Sudirman gang Asoka 13B Kota Pekalongan, juga memiliki banyak burung perkutut dengan beragam kelebihan bunyi kungnya. "Burung yang juara ada yang namanya Terpesona, Makhluk Biru dan lainnya," tandasnya.
Sementara itu, H Darmadi, Bendahara P3SI Korda Pekalongan menambahkan latihan burung perkutut lebih damai dan tenang mengingat pemilik burung perkutut saat latihan tidak berteriak-teriak layaknya latihan burung ocehan. "Latihan ini lebih tenang dan damai, karena tidak teriak-teriak seperti latihan ocehan. Sehingga menjadi lebih jelas suaranya," jelasnya yang tinggal di Ambokembang Gang 9.
Lebih lanjut dikatakan, jika perkutut memiliki suara yang khas dan lebih teratur, sehingga menjadikan pemilik dan pendengarnya lebih santai dalam menikmati anggungan suaranya.
H Darmadi pernah memiliki perkutut-perkutut jawara yang laku hingga jutaan rupiah. Seperti perkutut yang dia beri nama Kopral Rp 1,2 juta, Top Markotop Rp 2,5 juta, hingga yang namanya Afi Ampuh harganya mencapai Rp 6,7 jutaan. "Afi Ampuh itu, dulu waktu ramai-ramainya Afi di televisi. Itu sudah dibeli orang Tegal," jelasnya sambil tersenyum. (dalal)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar